ABSTRAK EDI SUWANDI 2205011.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER EDI SUWANDI 2205011.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 EDI SUWANDI 2205011.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 EDI SUWANDI 2205011.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 EDI SUWANDI 2205011.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 EDI SUWANDI 2205011.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 EDI SUWANDI 2205011.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Edi Suwandi Utoro
PUBLIC Dedi Rosadi
Sub-cekungan Aman Selatan terletak di bagian selatan Cekungan Sumatra
Tengah. Dari data seismik 3D cekungan ini terlihat bentuknya berupa cekungan
pull apart graben setengah berarah utara-selatan sebagai hasil dari mekanisme
sesar mendatar dekstral yang berkembang pada periode rifting Paleogen di semua
sub-cekungan Cekungan Sumatra Tengah.
Hasil evaluasi menggunakan data seismik Supercube CS South menunjukkan
bahwa terdapat 2 arah struktur utama yang berkembang pada Kelompok
Pematang Paleogen, yaitu sesar normal yang bearah utara-selatan (N-S) terjadi
pada Eosen – Oligosen dan sesar mendatar menganan yang berarah utama utara
baratlaut – selatan tenggara (NNW-SSE) yang terjadi pada periode akhir syn-rift.
Tektonostratigrafi Paleogen di daerah penelitian berdasarkan penelitian ini dapat
dikelompokkan menjadi 5 sekuen paket pengendapan yaitu: Sekuen Pematang-1
(Inisiasi Rift), Sekuen Pematang-2 (Awal Syn-rift), Sekuen Pematang-3
(Pertengahan Syn-rift), Sekuen Pematang-4 (Pertengahan Syn-rift) dan Sekuen
Pematang-5 (Batas Sekuen 25.5 jtyl, Akhir Syn-rift). Melalui pendekatan studi
tektonostratigrafi pada cekungan syn-rift ini dapat direkonstruksi suatu
pemahaman arsitektur rift yang akan memberikan informasi yang sangat berharga
dalam melihat perkembangan cekungan syn-rift yang secara signifikan dikontrol
oleh aktivitas pensesaran sesar-sesar batas dan sesar-sesar sintetik yang
merupakan seri sesar normal berarah utara – selatan dengan kemiringan bidang
sesar ke timur. Rekonstruksi arsitektur rift ini dilakukan dengan melihat pola
struktur yang berkembang, interpretasi lingkungan pengendapan dari peta isokron
dan data sumur serta pola terminasi refleksi seismik. Hasilnya menunjukkan
bahwa terdapat keragaman endapan-endapan yang terbentuk sepanjang terjadinya
perkembangan cekungan graben setengah di daerah penelitian, sehingga
dihasilkan endapan-endapan seperti endapan sungai axial, kipas aluvial, kipas
delta, delta hinge margin dan delta axial margin.
Rekonstruksi arsitektur rift ini diharapkan akan memberikan sumbangan terhadap
pemahaman yang lebih baik tentang tatanan struktur dan lingkungan
pengendapan Kelompok Pematang yang berumur Paleogen sehingga dapat
dikembangkan suatu model atau konsep baru yang dapat dijadikan referensi
dalam melakukan studi dan eksplorasi lebih lanjut mengenai potensi hidrokarbon
pada endapan syn-rift di Cekungan Sumatra Tengah.