digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Delanny Dwi Nugrahini S
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Delanny Dwi Nugrahini S
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Delanny Dwi Nugrahini S
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Delanny Dwi Nugrahini S
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Delanny Dwi Nugrahini S
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Delanny Dwi Nugrahini S
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Delanny Dwi Nugrahini S
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BabyRaf Jakarta adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyewaan mainan anak-anak dan kebutuhan bayi dari lahir hingga usia 8 tahun. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2018 dan telah mengalami peningkatan pendapatan dari awal hingga akhir 2021, bahkan selama awal pandemi. Namun, pada tahun 2022, tren pendapatan yang berfluktuasi cenderung menurun. Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan, BabyRaf Jakarta berfokus pada menarik pelanggan sesuai dengan pasar sasaran mereka dan telah menerapkan strategi media sosial di Instagram, yang menampilkan empat jenis konten yang disebarluaskan melalui iklan Instagram. Setelah dievaluasi, strategi ini terbukti kurang efektif dalam menciptakan minat pelanggan terhadap produk BabyRaf. Untuk menangani masalah kehadiran media sosial BabyRaf Jakarta tersebut, penulis melakukan berbagai analisis dan mengembangkan strategi pemasaran melalui Instagram, dengan memprioritaskan penggunaan konten yang berisi portfolio produk dan harga serta konten informatif. Analisis yang dilakukan meliputi analisis pesaing, yang melibatkan pemeriksaan produk, penjualan, dan strategi pemasaran dari pesaing BabyRaf Jakarta, serta analisis akar masalah, yang bertujuan mengidentifikasi penyebab dasar dari kehadiran media sosial perusahaan yang kurang optimal. Untuk memahami lebih lanjut preferensi pelanggan, sebuah survey dilakukan untuk mengukur minat terhadap empat jenis konten: informatif, portfolio produk dan harga, ulasan pelanggan, dan konten promosi dan diskon. Hasil survey diproses secara kuantitatif dan dianalisis menggunakan perhitungan Independent Sample T-test dan ANOVA. Hasilnya menunjukkan bahwa pelanggan lebih tertarik pada konten informatif dan portfolio produk dan harga. Rencana implementasi pun dikembangkan berdasarkan temuan ini, salah satunya adalah jadwal konten yang menampilkan frekuensi lebih tinggi dari jenis konten yang disukai pelanggan, serta rekomendasi konten media sosial sebagai bagian dari implementasi strategi.