digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Adrian Pramudito
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB1 Adrian Pramudito
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB2 Adrian Pramudito
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB3 Adrian Pramudito
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB4 Adrian Pramudito
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Adrian Pramudito
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pandemi SARS Covid 19 dengan karakteristik tingkat infeksi yang luas dan cepat menimbulkan dampak besar pada setiap lini bisnis di seluruh dunia. Pembatasan sosial adalah salah satu dari langkah pencegahan yang diberlakukan oleh negara-negara di seluruh dunia. Pembatasan ini memaksa perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan dari skema kerja normal yang membutuhkan koordinasi dan kehadiran fisik menjadi pekerjaan jarak jauh di mana karyawan diisolasi satu sama lain, untuk bertahan selama pandemi. PT. Bangun Energi sebagai salah satu Perusahaan Pengadaan & Konstruksi Teknik nasional juga menerapkan skema ini di masa pandemi untuk menjalankan aktivitas rekayasanya dengan banyak tantangan di dalamnya untuk mengirimkan produk ke klien sesuai jadwal. Tujuan dari tugas akhir ini untuk merancang proses bisnis baru dalam melakukan kegiatan Front End Engineering Design (FEED)yang dapat bertahan saat pandemi atau situasi lain yang mewajibkan pembatasan sosial sehingga menghilangkan koordinasi fisik yang normal di kantor. Rancangan prosedur rekayasa harus dapat menjaga waktu persetujuan internal seperti kondisi normal. Desain untuk Six Sigma dipilih sebagai kerangka kerja untuk merancang prosedur yang terdiri dari Define, Measure, Analyze, Design dan Verify. Pengumpulan data primer terdiri dari wawancara, diskusi group, survei sedangkan data sekunder diperoleh melalui akses dokumen internal perusahaan. Untuk menemukan penyebab permasalahan, current reality trees dan 8 waste theory diterapkan, sedangkan dalam merancang solusi, metode FMEA dilakukan untuk menilai prioritas. Untuk pengujian, model Kano digunakan untuk memverifikasi desain yang diusulkan untuk memastikan produk memenuhi harapan pelanggan. Dari tahap perancangan terdapat 9 usulan solusi yang terdiri dari prosedur penyelesaian review, pelatihan, dan peminjman alat untuk diimplementasikan dalam proses bisnis yang baru. Proses verifikasi lebih lanjut berdasarkan framework menghasilkan 7 solusi untuk diimplementasikan pada proyek engineering berikutnya.