digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP NADIA FITRI SHAFIRA 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Minangkabau merupakan salah satu suku bangsa yang mayoritas masyarakatnya bermukim di Sumatera Barat. Minangkabau memiliki budaya yang kaya dan beragam. Salah satu budaya yang sering ditemukan di lingkungan masyarakat Minangkabau adalah Kato nan Ampek, yang merupakan tata cara atau etika masyarakat Minangkabau dalam berkomunikasi dan bergaul. Selain Kato nan Ampek, Randai juga salah satu budaya yang ada di Minangkabau. Randai adalah salah satu kesenian khas Minangkabau yang pembawaannya berupa pertunjukan teatrikal komunal yang menyatukan gerakan bunga silat, cerita, dan musik dalam sekali pertunjukannya. Seiring perkembangan zaman, banyak dari budaya alam Minangkabau yang mulai dilupakan keberadaannya. Penerapan kurikulum yang sudah berbeda tidak lagi mengajarkan mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau menyebabkan anak-anak tidak lagi mengerti tentang Kato nan Ampek. Pegiat kesenian randai juga semakin sedikit karena banyak sanggar kesenian yang tutup dan tidak mengajarkan kesenian randai karena imbas dari pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bentuk permainan edukasi untuk menarik minat dan membantu anak-anak dalam memahami budaya alam Minangkabau sebagai strategi untuk mempertahankan nilai budaya di kalangan generasi muda Sumatera Barat khususnya anak-anak. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode kualitatif, yaitu berupa rapid ethnography, wawancara dan studi pustaka. Penelitian ini akan mengadaptasi kesenian randai menggunakan prinsip metode ATUMICS sehingga didapatkan bahasan mengenai game design dan muatan lokal berupa Kato nan Ampek. Hasil dari analisis kemudian dijadikan sebagai acuan perancangan permainan edukasi bertemakan randai dan dapat meningkatkan kembali minat masyarakat Minangkabau dalam melestarikan kesenian randai.