digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nur Luthfiatus Solikah
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang: Cabang olahraga angkat besi merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade dan dikenal sebagai Olympic Weightlifting. Di Indonesia cabang olahraga angkat besi secara konsisten meraih medali, sejak Olimpiade Sydney tahun 2000. Angkat besi merupakan olahraga kekuatan maksimum tubuh yang digunakan untuk mengangkat barbel di atas kepala. Menghindar dari risiko cedera pada olahraga kekuatan ini sangat tidak mudah, maka salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk menghindari dan mengevaluasi cedera yaitu dengan mengetahui range of motion dan kekuatan otot atlet angkat besi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik cedera, range of motion, dan kekuatan otot atlet angkat besi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dengan demikian subjek penelitian ini berjumlah 13 partisipan yang terdiri dari 8 atlet pria dan 5 atlet wanita angkat besi Jawa Timur dan DKI Jakarta. Hasil: Karakteristik cedera yang umum terjadi yaitu di bagian lutut (27,3%), bahu (27,3%), punggung (22,7%), hip/groin (13,6%), dan hamstring (9,1%) dengan klasifikasi cedera yang terjadi yaitu 91,7 % terjadi karena kronis dan 8,3% terjadi karena akut. Insiden cedera/1000 jam pelatihan dan pertandingan pada atlet angkat besi pria dan wanita yaitu 2,6 – 5,2/1000 jam. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara range of motion bahu pada atlet yang memiliki cedera di bahu signifikan < 0,05. Selain itu, penelitian ini juga, mengungkapkan bahwa ada perbedaan kekuatan otot pada atlet yang mengalami cedera di bahu dan otot aduktor bagian atas signifikan < 0,05. Kesimpulan: Hasil temuan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa karakteristik cedera yang umum terjadi yaitu ada pada bagian lutut, bahu, punggung, hip/groin, dan hamstring. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa adanya perbedaan antara range of motion pada atlet yang memiliki cedera bahu dan perbedaan kekuatan otot pada atlet yang memiliki cedera bahu dan otot aduktor bagian atas.