digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK RD. Devy Citra Pratiwi
PUBLIC yana mulyana

Latar Belakang: Keterbatasan fisik tidak menghalangi prestasi atlet para badminton Indonesia. Prestasi atlet para badminton elit Indonesia pada event Internasional sangat baik. Pengukuran karakteristik fisiologi khususnya biomotorik dan kapasitas vital paru merupakan tolak ukur dalam menilai performa atlet. Penelitian mengenai atlet para badminton masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik biomotorik dan kapasitas vital paru atlet para badminton elit Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional study dengan desain deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian merupakan atlet para badminton elit Indonesia klasifikasi standing player yaitu SL3, SL4, SU5 dan SS6 berjumlah 14 orang yang terdiri dari 9 pria dan 5 wanita. Setiap subjek melakukan tiga tahapan penelitian. Tahap pertama terdiri dari pengukuran antropometri. Tahap kedua pengukuran karakteristik biomotorik terdiri dari kekuatan, power, fleksibilitas, kecepatan dan kelincahan. Tahap ketiga pengukuran kapasitas vital paru. Hasil: Nilai rata rata karakteristik biomotorik pada kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, fleksibilitas, power otot tungkai, termasuk ke dalam rentang nilai normal sementara itu pada kecepatan dan kelincahan termasuk ke dalam kriteria buruk. Berdasarkan analisis statistik Mann Whitney U menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kekuatan otot tungkai atlet pria dan wanita. Hasil menunjukan kapasitas vital paru atlet para badminton elit Indonesia memiliki FVC, FVP1, FEP di bawah rata-rata normal dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara atlet pria dan wanita. Kesimpulan: Penelitian ini mengungkapkan bahwa karakteristik biomotorik atlet pria lebih baik pada kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, power otot tungkai dan kecepatan dibandingkan atlet wanita. Sementara itu atlet wanita menunjukan hasil yang lebih baik pada fleksibilitas dan kelincahan. Penelitian ini juga mengungkapkan kapasitas vital paru atlet wanita lebih baik dibandingkan atlet pria.