digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Almira Aviorizki
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Almira Aviorizki
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Almira Aviorizki
EMBARGO  2026-04-10 

BAB2 Almira Aviorizki
EMBARGO  2026-04-10 

BAB3 Almira Aviorizki
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Almira Aviorizki
EMBARGO  2026-04-10 

BAB5 Almira Aviorizki
EMBARGO  2026-04-10 

Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia. Kopi arabika papandayan merupakan salah satu kopi arabika yang populer dan banyak disukai para penikmat kopi. Kopi ini ditanam di sekitar daerah Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pada penelitian ini, profil metabolit biji hijau kopi arabika yang berasal dari berbagai perkebunan di Gunung Papandayan dievaluasi dengan metabolomik berbasis 1H NMR. Biji hijau kopi arabika yang digunakan pada penelitian ini didapatkan dari 4 perkebunan, yaitu Kampung Negla, Blok Pasiran, Pasir Talang, dan Kampung Sukasenang. Secara keseluruhan, 13 metabolit, termasuk asam klorogenat, kafein, sukrosa, trigonelline, asam kuinat, dan GABA, berhasil diidentifikasi pada spektra 1H NMR biji hijau kopi Arabika Papandayan. Score plot yang diperoleh dari analisis data multivariat dengan pendekatan model OPLSDA, berhasil mengklasifikasikan sampel-sampel kopi berdasarkan lokasi penanamannya. Analisis loading plot dan s plot menunjukkan bahwa sampel kopi yang berasal dari Blok Pasiran memiliki konsentrasi fruktosa, glukosa, galaktosa, myo-inositol, dan GABA yang lebih tinggi dibandingkan sampel kopi lainnya. Biji hijau kopi Sukasenang dicirikan dengan kosentrasi asam klorogenat yang tinggi. Sementara itu, biji hijau kopi Kampung Negla memiliki profil metabolit yang mirip dengan sampel kopi Pasir Talang. Trigonelin dan kafein merupakan senyawa pembeda bagi kedua kopi ini. Hasil penelitian ini berhasil mengungkap profil metabolit kopi arabika Papandayan yang dapat menjadi infomasi saintifik penting untuk pengembangan kopi arabika unggul di Indonesia.