digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rany Astikawaty
PUBLIC sarnya

BAB_1 Rany Astikawaty
PUBLIC sarnya

BAB_2 Rany Astikawaty
PUBLIC sarnya

BAB_3 Rany Astikawaty
PUBLIC sarnya

BAB_4 Rany Astikawaty
PUBLIC sarnya

BAB_5 Rany Astikawaty
PUBLIC sarnya

DAFTAR Rany Astikawaty
PUBLIC sarnya

2023_TS_PP_RANY_ASTIKAWATY_LAMPIRAN.pdf
Terbatas  sarnya
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemanfaatan jaringan internet merupakan salah satu elemen penting untuk menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan, dan merangsang sumber mata pencaharian baru di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Untuk itu peran BAKTI atau Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi sangat dibutuhkan mengingat BAKTI adalah merupakan satuan kerja Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Kominfo yang ditugaskan khusus untuk menyediakan jaringan internet di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) Indonesia. Dalam implementasinya, kebijakan dan program aksesibilitas dan BUMDes merupakan program yang dijalankan BAKTI di wilayah 3T, dalam hal ini wilayah Kabupaten Raja Ampat di Papua Barat. Dalam menganalisa peran aksesibilitas dan program BUMDes yang dijalankan BAKTI, tulisan ini menggunakan kerangka pemikiran Technology Acceptance Model atau TAM, Connectivity, dan Internet Usage. TAM menekankan pada peran organisasi dalam beradaptasi pada perkembangan teknologi yang berimbas pada dukungan kinerja ekonomi di sebuah wilayah, connectivity menjelaskan konektivitas jaringan internet dalam mendukung kegiatan perokonomian, serta Internet Usage menjelaskan keterlibatan individu atau masyarakat dalam menggunakan internet. Dalam mengukur keberhasilan kebijakan dan program internet dan BUMDes, BAKTI menekankan pada 3 indikator, yaitu peningkatan konektivitas, pemanfaatan konektivitas, dan komersialisasi. Dalam implementasinya terjadi peningkatan konektivitas yang pesat dimana telah dilakukan penempataninfrastruktur jaringan internet di Kabupaten Raja Ampat dengan menggunakan BTS dan satelit. Di sisi lain, pemanfaatan konektivitas juga dilakukan oleh setiap warga Raja Ampat dalam menunjang aktivitas sehari-hari terkait penggunaan internet, khususnya untuk kebutuhan komunikasi. Namun komersialisasi menggunakan program BUMDes atau lembaga desa yang mewadahi berbagai kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan dengan menggunakan internet masih belum optimal. Ada BUMDes yang belum beroperasi bahkan masih belum banyak BUMDes di setiap desa di Kabupaten Raja Ampat yang disebabkan oleh berbagai faktor terutama perencanaan program yang tidak jelas dan proses pendampingan oleh BAKTI yang belum ada.