digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Isnan Fauzi
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Isnan Fauzi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Isnan Fauzi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Isnan Fauzi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Isnan Fauzi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Isnan Fauzi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Isnan Fauzi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Isnan Fauzi
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Intergovernmental Panel of Climate Change Assessment Report (IPCC AR) 5 menunjukkan skenario terburuk dari perubahan iklim yaitu Representative Concentration Pathway (RCP) 8,5. Hal tersebut memicu naiknya muka air laut yang mengancam ketahanan pesisir dari Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji nilai ketahanan pesisir utara (Cirebon) dan selatan (Pangandaran) Jawa Barat terhadap kenaikan muka air laut serta menentukan skenario terbaik untuk meningkatkan ketahanannya. Simulasi tinggi muka air laut (TML) dilakukan dari tahun 2006 hingga 2100 berdasarkan data ocean heat flux dan pencairan es yang didapatkan dari Coupled Model Intercomparison Project (CMIP) 5. Model dinamik digunakan untuk intervensi skenario dalam sebuah sistem. Topografi Pangandaran didominasi oleh ketinggian lebih dari 10 meter (82,15%), sedangkan Cirebon didominasi ketinggian 2 – 10 meter (58,40%). Hasil simulasi kenaikan muka air laut pada tahun 2100 ditambahkan fenomena pasang surut, Madden-Julian Oscillation (MJO), Indian Ocean Dipole (IOD), gelombang badai, dan gelombang Kelvin menunjukkan TML sebesar 148,09 cm di Pangandaran dan 115,65 cm di Cirebon yang kemudian digunakan untuk membuat peta rendaman aset. Presentase luas rendaman tahun 2100 di Pangandaran mencapai 1,94% sedangkan di Cirebon 8,94%. Pangandaran memiliki kerentanan sebesar 3,25% dan 5,45% untuk Cirebon. Hasil akhir menunjukkan bahwa skenario mayoritas terbaik untuk kedua Kabupaten tersebut adalah protect dengan kapasitas adaptif sebesar 96,30% dan 76,65%.