digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mela Budiani S.pdf
PUBLIC Devi Septia Nurul

Ditemukanya manifestasi panas bumi berupa air panas menjadikan indikasi awal bahwa terdapat potensi panas bumi di daerah Kelapa Dua dan Pohon Batu, Seram bagian barat. Pada penelitian sebelumnya diperkirakan terdapat top reservoir di kedalaman 400 m sampai 700 m di Manifestasi Pohon batu. Manifestasi panas bumi Kelapa dua dan Pohon batu terletak di busur banda yang tidak ada aktivitas vulkanik, dan ditemukanya intrusi batuan beku intrusif membuat penelitian ini semakin menarik dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan di sekitar manifestasi panas bumi dengan memanfaatkan data airborne gravity. Data airborne gravity diperoleh dari BIG, dimana pengukuran medan gravitasi dilakukan pada tahun 2019. Data berupa free air anomaly dikoreksi topografi dengan pendekatan prisma segi panjang. Analisis spektrum dilakukan pada dua profil pengukuran, dan dilakukan bandpass filter untuk mendapatkan anomali residual. Pemodelan bawah permukaan dilakukan dengan forward modelling 2D. Struktur bawah permukaan yang diperoleh pada profil kedua yang dekat dengan manifestasi panas bumi Kelapa Dua yaitu terdapat batuan Sekis Formasi Taunusa (Pzta) dengan densitas 2.54 - 2.65 gr/cm3, Batupasir yang termasuk pada formasi Fufa (TQf) dengan densitas 2.35 gr/cm3, batuan Filit Formasi Teheru (Ptrt), dan terdapat intrusi batuan beku Ultramafik (Jku) dengan densitas 2.76 gr/cm3 . Batuan beku ini menerobos basement yang berdensitas 2.79 gr/cm3 dan ketiga batuan metamorfik lainya hingga sampai ke permukaan. Basement pada penelitian ini diperkirakan sebagai batuan Sekis-Mika yang termasuk pada kompleks Kabipoto berumur Permian. Sumber panas (heatsource) yang memiliki densitas 2.87 gr/cm3 pada daerah non-vulkanik ini diperkirakan ada dua kemungkinan yaitu pertama berasal dari peristiwa peluruhan unsur radioaktif yang biasanya ditemukan pada batuan plutonik. Kedua, adanya heatsource ini diperkirakan berupa kerak benua yang mengalami deformasi Struktur bawah permukaan pada profil ke empat yang dekat dengan manifestasi Pohon batu, di perkirakan terdapat batuan Lanau yang termasuk pada batuanAluvium (Qa) dengan densitas 1.4 gr/cm3, batuan Sekis formasi Taunusa (Pzta) dengan densitas 2.59 sampai 2.73 gr/cm3 , batuan Filit formasi Tehoru (Ptrt) dengan densitas 2.5 sampai 2.6 gr/cm3, dan terdapat basement yang di perkirakan sebagai batuan Sekis-Mika berdensitas 2.72 gr/cm3 termasuk pada kompleks Kabipoto yang berumur Permian. Heat source berdensitas 2.77 gr/cm3di daerah manifestasi Pohon batu diperkirakan berasal dari kerak benua yang mengalami deformasi. Pada kedua lintasan ini yang berjarak kurang lebih 4 km dari munculnya manifestasi panas bumi, tidak ditemukan batuan permeabel yang berfungsi sebagai batuan reservoir, dan tidak ditemukan batuan impermeabel yang berfungsi sebagai batuan caprock. Namun pada kedua lintasan ini terdapat normal fault di bagian tenggara yang diperkirakan sebagai tempat masuknya air meteorik. Kemudian heat source pada daerah manifestasi panas bumi Kelapa dua dan Pohon batu diperkirakan berasal dari kerak benua yang mengalami deformasi karena pada daerah ini terdapat pergerakan lempeng yang masih aktif