digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mochamad Hafizhul Haq
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Mochamad Hafizhul Haq
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Mochamad Hafizhul Haq
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Mochamad Hafizhul Haq
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Mochamad Hafizhul Haq
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Mochamad Hafizhul Haq
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Mochamad Hafizhul Haq
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Mochamad Hafizhul Haq
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Di tengah pandemi Covid-19 ini masyarakat dibatasi untuk bermobilitas dan berkegiatan di taman tematik dengan adanya beberapa kebijakan adaptasi kebiasaan baru, mengakibatkan perubahan pada tingkat kebahagiaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memonitor bagaimana kinerja kebijakan adaptasi kebiasaan baru terhadap kegiatan fungsional, persepsi kenyamanan, dan indeks kebahagiaan pengunjung taman tematik dan menentukan kebijakan mana yang paling baik dalam menciptakan taman yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Analisis dilakukan dengan analisis wordcloud dan sentimen, dengan data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dengan metode web data scraping dari sosial media twitter. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kebijakan ppkm membentuk lebih banyak kegiatan di taman sehingga membentuk nilai produktivitas yang tinggi serta indeks kebahagiaan lebih tinggi dari pemberlakuan kebijakan lain. Tetapi, kebijakan penutupan dan zona merah membentuk persepsi keamanan dan kenyamanan pengguna yang lebih baik dari kebijakan lain, serta meningkatkan nilai sentimen yang mana dapat menjadikan taman yang berkelanjutan. Adapun kebijakan pembatasan kegiatan pengguna dengan ketatnya perizinan membentuk kecilnya nilai sentimen dan lebih sedikit kegiatan dari semua analisis. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah kota kedepannya untuk meninjau taman tematik dengan mengoptimalkan nilai komunikatif, serta menimbang faktor yang dapat mempengaruhi nilai kebahagiaan masyarakat, seperti dengan mengurangi ketatnya pembatasan kegiatan masyarakat. Selain itu, perlu adanya kolaborasi pemerintah kota, akademisi, masyarakat, swasta, dan media dalam mengembangkan kegiatan di taman tematik sehingga lebih produktif dan berkelanjutan.