Hidrokarbon memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia modern. Tren konsumsi
dari sumber daya migas yang beriringan dengan berkembangnya peradaban berarti
pemenuhan akan kebutuhan ini menjadi bagian krusial dari perancangan untuk masa depan.
Maka dari itu eksplorasi untuk mengembangkan cadangan perlu terus diusahakan untuk
memenuhi permintaan perkembangan zaman. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan
cekungan back-arc terkompleks dan merupakan salah satu most wanted area untuk
hidrokarbon di Indonesia. Cekungan Jawa Timur Utara ini menjadi host berbagai reservoir
hidrokarbon dengan struktur dan fasies yang berbeda, memunculkan kompleksitas tersendiri
dalam karakterisasi reservoir dalam rangka maksimalisasi potensi hidrokarbon. Oleh sebab
itu, optimalisasi informasi yang diperoleh dari parameter elastik yang diturunkan dari data
seismik untuk korespon dengan informasi dari parameter petrofisika menjadi penting untuk
meminimalisasi ketidakpastian dalam identifikasi zone of interest yang merupakan good
quality reservoir yang mengandung fluida hidrokarbon. Hasil data inversi parameter elastik
umumnya menunjukkan hubungan data linear yang diperoleh dari regresi, sedangkan
parameter petrofisika memiliki tren nonlinear. Berangkat dari hal tersebut, dilakukan
karakterisasi reservoir menggunakan atribut curved pseudo-elastic impedance (CPEI) dan
pseudo-elastic impedance – lithology (PEI-L). Pendekatan karakterisasi reservoir dilakukan
terhadap parameter petrofisika yang akan dianalisis, yaitu porositas melalui PEI-L dan fluida
melalui CPEI.
Analisis persebaran CPEI dan PEI-L menunjukkan zone of interest memiliki karakteristik
reservoir berupa anomali impedansi akustik, rasio VpVs, PEI-L, serta CPEI yang rendah.
Tidak hanya itu, pendekatan karakterisasi reservoir berikut mampu mengoptimalisasi
informasi yang diperoleh dari parameter elastik pasca inversi – ditunjukkan dengan hubungan
kuat dengan informasi dari parameter petrofisika. Hal ini menunjukkan area potensi
keberadaan good quality gas bearing sand reservoir yang dapat dijadikan sebagai target
pengembangan lapangan.