Bandara Internasional Kualanamu adalah bandara terbesar ketiga dan kedua tersibuk
di Indonesia yang melayani sekitar 16 – 18 ribu penumpang pertahun. Letak Pantai
Timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka
mengindikasikan adanya interaksi antara atmosfer di daratan Pantai Timur Sumut
dengan atmosfer di perairan Selat Malaka yang terepresentasikan melalui terjadinya
sirkulasi angin darat – angin laut di Pantai Timur Medan yang menjadi salah satu unsur
penting yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis dan prakiraan cuaca di
wilayah Pantai Timur Sumut. Informasi cuaca sangat dibutuhkan dalam operasi
penerbangan, karena terkait dengan kelancaran pesawat mulai take-off sampai landing
serta kelesamatan penerbangan.
Penelitian ini memfokuskan terhadap 3 faktor Meteorologi yang penting dalam proses
lepas landas (take-off) juga pendaratan (landing) yaitu data angin, curah hujan, dan
jarak pandang. Data angin diolah menggunakan aplikasi WRPLOT dan dilakukan
perhitungan persentase komponen angin. Komponen angin tersebut merupakan
headwind (angin dari arah depan), tailwind (angin dari arah belakang), dan crosswind
(angin silang). Data curah hujan dan jarak pandang diolah dan dihasilkan persentase
kejadian dibawah batas aman penerbangan. Penelitian terkait komponen angin, curah
hujan, dan jarak pandang di landas pacu Bandara Internasional Kualanamu
menggunakan data tiap jam Stasiun Meteorologi Kualanamu sejak tahun 2013 hingga
2022.
Dengan mengacu landas pacu R23 sebagai arah pendaratan (landing) diketahui bahwa
komponen headwind memiliki prosentase kejadian lebih besar pada musim MAM
sedangkan tailwind pada musim DJF. Dari perhitungan komponen angin secara
keseluruhan, persentase data angin yang mempunyai komponen headwind sebesar
26.1%, tailwind sebesar 24,6%. komponen crosswind yang berasal dari arah kiri
sebesar 25,3% dan dari arah kanan sebesar 24%. Penelitian ini menunjukkan bahwa
curah hujan termasuk dalam kategori menengah yang berkisar 100 – 200 mm/bulan
dengan sebanyak 25.8% jarak pandang dibawah batas ambang dari keseluruhan data