ABSTRAK Muamar Lukman Hakim
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Muamar Lukman Hakim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muamar Lukman Hakim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muamar Lukman Hakim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muamar Lukman Hakim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muamar Lukman Hakim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muamar Lukman Hakim
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kebutuhan listrik dunia terus meningkat namun kontribusi masih mendominasi
hingga 36,7% oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dengan emisi
1 kg CO2 /kWh. Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan emisi tersebut, salah
satunya melalui teknologi Integrated Gasification Combine Cycle (IGCC). IGCC
mampu menghasilkan listrik dengan emisi 0,75 kg CO2/kWh serta dapat
memproses umpan biomassa. Penambahan biomassa dapat memberikan efek
sinergi dengan meningkatkan reaktivitas gasifikasi dan yield syngas. Namun
penelitian mengenai kogasifikasi batubara dengan ampas kopi masih terbatas.
Dengan produksi mencapai 742 ribu ton per tahun di Indonesia, menjadikan kopi
sebagai sumber biomassa yang potensial untuk diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu,
perlu dipelajari pengaruh penambahan ampas kopi terhadap reaktivitas gasifikasi
dan komposisi gas yang dihasilkan saat kogasifikasi bersama dengan batubara.
Selain percobaan, juga dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak Factsage.
Pada penelitian ini, serangkaian percobaan karakterisasi dan kogasifkasi dilakukan
dengan memvariasikan rasio ampas kopi terhadap umpan dalam persen berat (w/w),
yaitu K-0, K-25, K-50, K-75, dan K-100. Percobaan analisis ultimat, proksimat,
komponen abu, dan nilai kalor hanya dilakukan pada sampel batubara (K-0) dan
ampas kopi (K-100) sedangkan untuk sampel lainnya berupa data hasil perhitungan
weighted average ratio. Hasil analisis ultimat kemudian digunakan sebagai input
simulasi Factsage. Percobaan kogasifikasi dilakukan pada horizontal tube furnace
yang dialiri gas N2 240 mL/min serta O2 60 mL/min, dengan temperatur 900°C, laju
pemanasan 10°C/min, dan waktu penahanan 15 menit. Syngas lalu dianalisis
menggunakan gas chromatography, sedangkan char dianalisis menggunakan
fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) dan X-ray Diffraction (XRD).
Selain itu, analisis thermogravimetric analysis (TGA) dilakukan untuk
karakterisasi termal sampel.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan ampas kopi dapat meningkatkan
laju gasifikasi dengan urutan K-50> K-75 >K-100> K-25> K-0. Penambahan
ampas kopi pada rasio K-75 dapat meningkatkan yield gas CO hingga 3,3 kali
dibandingkan K-0 dari 14,1% hingga 46,6% dikarenakan makin banyak char
bereaksi menjadi gas. Pada sampel K-75, nilai yield gas CO percobaan lebih tinggi
yaitu 46,6%, sedangkan hasil perhitungan nilai yield CO sebesar 44,8%. Hal
tersebut menunjukkan adanya sinergi antara senyawa alkali dan alkali tanah yang
dapat memberikan efek katalitik dengan ikatan C-O dan C-OH hasil pirolisis
volatile matter pada ampas kopi yang meningkatkan active sites pada permukaan
char.