ABSTRAK Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira LAMPIRAN Andiah Nurhaeny
PUBLIC Yoninur Almira
JURNAL Andiah Nurhaeny
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam dekade terakhir studi pulau berfokus pada aspek keterbatasan, keterisolasian
dan marginalitas masyarakat pulau dalam lingkup daratan. Studi terbaru mengenai
island city merupakan lensa analitis atau perspektif penelitian yang dapat digunakan
untuk mengenali keragaman pulau, serta mendorong peneliti dalam studi perkotaan
untuk mengenali bahwa beberapa karakteristik pulau juga berdampak pada
berbagai fungsi kota dan pusat populasi. Beberapa peneliti menjelaskan adanya
pengaruh infrastruktur transportasi terhadap perkembangan island city. Melalui
aksesibilitas transportasi yang baik dapat menunjang aktivitas ekonomi di island
city. Namun sejauh ini, belum ada peneliti yang menjelaskan dan menghitung
hubungan antara aksesibilitas dengan perkembangan island city. Atas dasar gap
tersebut, maka riset ini disusun dengan hipotesis dasar bahwa “tingkat aksesibilitas
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi island city”.
Studi ini disusun melalui 3 (tiga) tahap. Pertama, mengukur tingkat aksesibilitas
dari beberapa pelabuhan pulau-pulau sekitar ke island city melalui transportasi laut
dan udara. Kedua, menilai pengaruh tingkat aksesibilitas dari beberapa pelabuhan
pulau-pulau sekitar ke island city terhadap pertumbuhan ekonomi island city
sebagai pusat koleksi distribusi wilayah kepulauan. Ketiga, eksplorasi mendalam
terhadap hasil analisis yang telah diperoleh dari tahap pertama dan tahap kedua.
Studi ini menggunakan paradigma positivisme, melalui pendekatan mixed-method.
Pendekatan mixed-method dibangun secara deduktif untuk analisis kuantitatif tahap
pertama dan tahap kedua, kemudian secara induktif untuk analisis kualitatif pada
tahap ketiga. Metode analisis kuantitatif tahap pertama menggunakan model
aksesibilitas gravitasi dan analisis regresi linear berganda. Metode analisis
kuantitatif tahap kedua menggunakan model pertumbuhan Solow, model backward
forecasting dan analisis regresi linear berganda. Metode analisis kualitatif tahap
ketiga menggunakan analisis isi. Pengumpulan data sekunder untuk analisis
kuantitatif tahap pertama dan tahap kedua menggunakan metode survei
instansional; sementara data primer untuk analisis kualitatif tahap ketiga
menggunakan metode wawancara semi terstruktur.ii
Studi ini dilakukan di Kota Ambon sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan
di Provinsi Maluku. Hasil riset tahap pertama menunjukkan bahwa faktor ‘rasio
penumpang dan barang terhadap populasi masing-masing pulau’ berpengaruh
signifikan terhadap tingkat aksesibilitas. Hal ini disebabkan karena tidak adanya
beberapa layanan utama di pulau-pulau sekitar, sehingga populasi pulau harus
melakukan perjalanan untuk dapat mengakses layanan utama di island city. Hasil
riset tahap kedua menunjukan bahwa faktor belanja pemerintah berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena sektor-sektor
produktif belum berkembang, akibat dari kegiatan industri dan investasi yang masih
terbatas. Hasil riset tahap ketiga menunjukkan bahwa mayoritas responden
mengkonfirmasi kebenaran hasil analisis kuantitatif tahap pertama dan tahap kedua.
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tingkat aksesibilitas tampak lemah
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Temuan ini tampaknya berbeda dari temuan
lainnya dalam literatur island city. Studi sebelumnya mejelaskan bahwa
infrastruktur transportasi menjadi faktor penting penunjang aktivitas ekonomi di
island city. Namun, kebanyakan dari meraka sedang menjalani transformasi
struktural dari basis ekonomi yang secara bertahap bergeser dari pertanian ke
manufaktur, kini bergerak menuju masyarakat pasca-industri dan ekonomi berbasis
pengetahuan. Kasus Ambon masih mengalami stagnasi, akibat dari belum
berkembangnya sektor-sektor produktif.
Temuan penting lainnya dalam riset ini adalah bahwa faktor belanja pemerintah
tampak kuat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Peningkatan belanja
pemerintah yang dibarengi dengan peningkatan investasi swasta pada sektor-sektor
produktif akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, peningkatan tingkat
aksesibilitas sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan/atau
mengurangi biaya transportasi dan membuat island city lebih menarik bagi investor.
Studi ini telah membangun konsep island city dengan pendekatan faktor
aksesibilitas. Dimulai dari mendefinisikan island city, menjelaskan keunikan
karakteristik island city, permasalahan pengambangan island city, mengukur dan
mengevaluasi tingkat aksesibilitas dari beberapa pelabuhan pulau-pulau sekitar ke
island city terhadap pertumbuhan ekonomi island city sebagai pusat koleksi
distribusi wilayah kepulauan. Hasil analisis kemudian direfleksikan pada teori
lokasi centre-periphery model (CPM) untuk melihat gambaran perkembangan
ekonomi island city, yang menjadi novelty pada studi ini. Dengan demikian, studi
ini berkontribusi pada literatur island city dengan mengeksplorasi efek dari tingkat
aksesibilitas terhadap pertumbuhan ekonomi di island city, sehingga
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan tahapan perkembangan ekonomi
island city dengan pendekatan CPM.