digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Farmasi merupakan bagian dari lima sektor strategis untuk mewujudkan cita-cita “Making Indonesia 4.0”. Program tersebut mendorong perusahaan farmasi lokal untuk berinovasi dan berperan sebagai enabler untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor. Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa banyak hambatan yang menyebabkan Indonesia belum seutuhnya siap untuk pengembangan obat baru. Industri farmasi sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan regulasi, serta bergantung pada sumber daya dan kemampuan internal perusahaannya. Ditemukan bahwa unsur-unsur yang terlibat dalam dinamika industri serta karakteristik perusahaan mempengaruhi inovasi, sehingga membuat lingkungan internal dan eksternal menjadi penting dalam analisis strategis. Pandangan berbasis sumber daya dan teori organisasi industri digunakan untuk membuat konsep dan mengembangkan kerangka riset. Perdebatan akademik mengenai bagaimana kedua pendekatan ini dipisahkan hanya ditemukan pada level teoretis. Selain itu, penelitian ini juga menyelidiki apakah jenis kepemilikan perusahaan memengaruhi praktik inovasi dan praktik manajemennya untuk bersaing di pasar unik farmasi Indonesia. Studi menunjukkan bahwa perusahaan milik asing lebih fokus untuk meningkatkan akses pasar mereka di Indonesia. Sementara perusahaan lokal dan BUMN cenderung mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan obat generik dengan strategi diferensiasi harga yang menitikberatkan pada pemenuhan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).