digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini menganalisis apakah kesamaan agama atau status sosial ekonomi yang lebih dominan dalam membentuk pola segregasi. Sebagai studi kasus, kami menganalisis pola segregasi Jakarta – Indonesia, salah satu metropolitan global terbesar. Untuk melakukannya, kami menggunakan pemodelan berbasis agen dan memperluas model segregasi Schelling dengan menggabungkan pendekatan diskrit utilitas acak untuk mensimulasikan keputusan relokasi penduduk. Dengan menggunakan data sensus aktual 2010-2013 dan peta GIS Jakarta, kami menyimulasikan pergerakan relokasi penduduk di tingkat kelurahan. Kami menetapkan kesamaan sosial ekonomi dan agama penduduk sebagai variabel independen dan kendala perumahan sebagai variabel moderasi. Sebagai variabel dependen, kami menyimulasikan dan menganalisis indikator segregasi (Index Disimilaritas dan Indeks Simpson) dan indikator spasial (Indeks Moran dan peta pola segregasi). Studi ini menyimpulkan bahwa kesamaan agama merupakan determinan yang lebih dominan dibandingkan dengan kesamaan sosial ekonomi dalam mendorong keputusan relokasi penduduk yang mengarah pada pola segregasi. Memahami alasan kolektif di balik segregasi perumahan sangat berguna bagi pembuat kebijakan dalam mengembangkan kota yang berkelanjutan secara sosial.