SodaPDF-watermarked-Yudisium-18318002_Winnie Chuang - Winnie Chuang.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Perubahan tingkat tortuositas pembuluh darah retina dan saraf kornea dapat
menjadi indikator dari berbagai macam penyakit, seperti penyakit hipertensi
ataupun diabetic neuropathy. Oleh karena itu, observasi perubahan tingkat
tortuositas citra fundus retina dan IVCM (in vivo confocal microscopy) dapat
menjadi biomarker yang baik dalam mendiagnosis penyakit. Namun, penilaian
tortuositas yang dilakukan oleh dokter mata biasanya bersifat subjektif dan
memakan waktu yang lama. Dengan demikian, diperlukan sebuah standar
pengukuran tortuositas yang dapat diterima secara universal serta metode
pengukuran tortuositas yang otomatis.
Sudah ada beberapa penelitian yang mengajukan parameter ataupun metode
pengukuran tortuositas pembuluh darah dan saraf kornea. Namun, metode-metode
tersebut masih memiliki beberapa kekurangan. Beberapa parameter pengukuran
tortuositas yang diajukan di dalam literatur sebelumnya masih mengukur
tortuositas secara parsial, misalnya hanya dari sisi perubahan sudut maupun
kurvatur. Selain itu, beberapa parameter menghasilkan nilai korelasi yang tidak
setara pada pembuluh darah arteri dan vena. Untuk pengukuran tortuositas saraf
kornea, parameter-parameter yang digunakan masih belum sepenuhnya
mendeskripsikan karakteristik tortuositas saraf dalam citra, sehingga akurasi
klasifikasi tingkat tortuositas yang dihasilkan masih belum begitu akurat. Oleh
karena itu, diperlukan pencarian variasi parameter pengukuran yang tepat dan
metode agregasi yang dapat menghasilkan agregasi nilai tortuositas yang dapat
dengan akurat merepresentasikan tingkat tortuositas citra tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengajukan parameter ataupun metode yang dapat
meningkatkan korelasi antara penilaian tortuositas dari dokter mata dengan
penilaian tortuositas secara otomatis. Untuk pembuluh darah retina, parameter
yang diajukan merupakan parameter gabungan dari literatur sebelumnya, yang
berbasis perbandingan arc length dan chord length struktur kurva dan nilai sudut
pada setiap titik kritis kurva. Untuk menghitung nilai tortuositas saraf kornea, 14
parameter tortuositas akan digunakan untuk mengukur tortuositas pada setiap
segmen saraf. Kemudian, 9 metode agregasi akan digunakan untuk
menggabungkan nilai-nilai tortuositas dari saraf-saraf dalam citra tersebut menjadi
364 nilai yang akan menjadi nilai fitur tortuositas tingkat citra. Nilai fitur tersebut
akan melewati serangkaian proses seleksi fitur sehingga terpilih beberapa fitur
yang paling diskriminatif terhadap pembagian kelas tortuositas dataset. Untuk
pengukuran tortuositas pembuluh darah, penerapan parameter ini menghasilkan
nilai koefisien korelasi peringkat Spearman setinggi 0.886 untuk pembuluh darah
arteri dan 0.884 untuk pembuluh darah vena. Untuk pengukuran tortuositas saraf
kornea, penerapan metode ini menghasilkan nilai weighted accuracy setinggi
0.883 untuk dataset CORN-3 dan 0.911 untuk dataset CCM-B.