ABSTRAK Dhia Shofi Salsabilah
PUBLIC Alice Diniarti COVER Dhia Shofi Salsabilah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Dhia Shofi Salsabilah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Dhia Shofi Salsabilah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Dhia Shofi Salsabilah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Dhia Shofi Salsabilah
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Dhia Shofi Salsabilah
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Dhia Shofi Salsabilah
PUBLIC Alice Diniarti
Lembaga pengelola pariwisata Tahura Djuanda, Bandung mempunyai visi untuk mengelola wisata yang berwawasan lingkungan agar kelestarian hutan sebagai sistem penyangga kehidupan bagi kesejahteraan rakyat terwujud. Penelitian ini dilakukan untuk memahami sejumlah parameter penentu kelayakan wisata berwawasan lingkungan. Tujuan penelitian adalah menyusun rencana strategis pengembangan pariwisata Tahura Djuanda yang berwawasan lingkungan berkelanjutan. Ruang lingkup penelitian adalah (1) mengidentifikasi dan mengukur tingkat kelayakan produk wisata yang ada dan (2) mengukur keberlanjutan aktivitas wisata dan menilai kondisi fisik lingkungan, sosial dan ekonomi wisatawan pengunjung dan pengelola. Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan (1) metode skoring dan interpretasi data ADO-ODTWA untuk menilai tingkat kelayakan produk wisata; (2) metode Rap-Tourism untuk mengukur keberlanjutan pengelola; (3) metode sSWOT untuk merumuskan strategi pengembangan; dan (4) metode QSPM untuk menentukan prioritas dan strategi pengembangan selanjutnya.
Hasil penelitian adalah (1) Tahura Djuanda memiliki produk wisata yang beragam, dengan atraksi dan daya tarik utama adalah wisata alam. Produk wisata didukung oleh (a) tersedia fasilitas pokok dan penunjang wisata cukup baik, (b) aksesibilitas yang baik, (c) pengelolaan melibatkan masyarakat lokal dan (d) pelayanan yang ramah; (2) Indeks kelayakan pengembangan produk wisata sebesar 78,89 %; (3) Indeks keberlanjutan pariwisata dari (a) dimensi lingkungan sebesar 50.51% yang termasuk cukup berkelanjutan dengan stress value sebesar 15,8% dan nilai R2 adalah 90%, (b) dimensi ekonomi sebesar 75,83% yang termasuk berkelanjutan dengan stress value sebesar 14,2% dan nilai R2 adalah 94,26%, dan (c) dimensi sosial sebesar 40,27%, yang termasuk dalam kriteria cukup berkelanjutan dengan stress value sebesar 14,7% dan nilai R2 adalah 93,47%; dan (7) Terdapat 14 alternatif rencana strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan dan terdapat tiga strategi utama yang dapat dipilih untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.