ABSTRAK Siti Hafizhah Betari Putri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Siti Hafizhah Betari Putri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Siti Hafizhah Betari Putri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Siti Hafizhah Betari Putri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Siti Hafizhah Betari Putri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Siti Hafizhah Betari Putri
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Siti Hafizhah Betari Putri
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Siti Hafizhah Betari Putri
PUBLIC Yoninur Almira
Pada tahun 2020, seluruh negara di dunia termasuk Indonesia terjangkit suatu
penyakit yaitu dengan merebaknya virus Covid-19 telah melemahkan banyak sektor
kehidupan manusia, salah satu sektor yang terdampak yaitu sektor transportasi.
Ketidakpastian akibat situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, akan berdampak
pada pilihan dan perilaku perjalanan individu. Keadaan luar biasa seperti pandemi,
memerlukan tindakan yang berbeda selama situasi pandemi dan situasi pasca
pandemi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ketahanan transportasi umum
pasca pandemi dari perspektif keputusan pelaku untuk kegiatan harian pada
transportasi massal bus di Metropolitan Bandung Raya. Pengumpulan data yang
dilakukan dengan survei lapangan terdiri dari pertanyaan mengenai karakteristik
perjalanan, sosial ekonomi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
perjalanan dengan angkutan umum pasca pandemi yang dikelompokkan dalam
kelompok pendapatan menengah atas dan kelompok pendapatan menengah bawah.
Data diolah dengan menggunakan regresi linier berganda yang mengacu pada
theory of planned behavior.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan menggunakan transportasi umum pasca pandemi antara
kelompok menengah bawah dan kelompok menengah atas. Perbedaan faktor
tersebut dilihat dari perolehan hasil yang bernilai signifikan, Dari kedua kelompok
pendapatan tersebut, ada 3 faktor yang sama yang dapat mempengaruhi keputusan
responden yaitu faktor nyaman, pengaturan kapasitas, dan informasi kedatangan.
Ketiga faktor tersebut harus dipertahankan atau ditingkatkan pelayanannya karena
menjadi faktor pertimbangan keputusan pelaku pergerakan pasca pandemi
menggunakan transportasi massal bus.