digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hana Rikayasa
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Hana Rikayasa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Hana Rikayasa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Hana Rikayasa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Hana Rikayasa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Hana Rikayasa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hana Rikayasa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hana Rikayasa
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Madden Julian Oscilation (MJO) merupakan fenomena intramusiman yang ditandai dengan pemanasan konvektif yang bergerak ke timur di sepanjang ekuator. Terdapat indikasi bahwa ENSO (El Niño–Southern Oscillation) memiliki pengaruh terhadap penjalaran MJO ketika melewati BMI (Benua Maritim Indonesia). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis karakterisitik fenomena intramusiman MJO di Perairan Indonesia yang terjadi bersamaan dengan kejadian El Niño kuat tahun 2015. Data yang digunakan, antara lain OLR, angin zonal tekanan 850 hPa, dan SPL dari Oktober 2014-Juni 2016 dengan daerah kajian meliputi 12°LS-8°LU dan 90°BT-170°BB. Analisis EOF univariat dilakukan pada tiga parameter tersebut yang telah difilter dengan bandpass filter dengan periode cut-off 30 dan 90 hari. Hasil analisis tersebut menemukan tiga mode utama EOF yang berperan dalam penjalaran MJO ke timur dan karakteristiknya ketika berinteraksi dengan El Niño. Tiga mode ini direkonstruksi menjadi parameter masing-masing dan ditampilkan dalam diagram hovmöller. Dari 14 kejadian MJO fase 5 dan 6, 8 diantaranya termasuk dalam MJO kuat (Amplitudo RMM ?1). Dari 8 kejadian MJO kuat fase 5 dan 6, 7 diantaranya dapat menjalar hingga ke Samudra Pasifik Tengah. Tiga mode EOF utama anomali OLR, angin zonal tekanan 850 hPa, dan SPL masing-masing memiliki kontribusi kumulatif yang sangat signifikan, yaitu 69,88% dan 79,76%, dan 51,13%. 3. Mode 3 EOF di BMI pada ketiga parameter memiliki variansi yang berlawanan relative dengan daerah lainnya. Penjalaran MJO yang ditandai Anomali OLR negatif dan anomali angin zonal ke timur bergerak lebih kuat ke timur ketika terjadi El Niño kuat, sedangkan anomali SPL tidak dapat menjalar lebih jauh seperti kedua parameter di atas namun terlihat menunjukkan penguatan.