ABSTRAK M. IQBAL RAMADHAN 12017041.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER M. IQBAL RAMADHAN 12017041.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 M. IQBAL RAMADHAN 12017041.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 M. IQBAL RAMADHAN 12017041.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 M. IQBAL RAMADHAN 12017041.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 M. IQBAL RAMADHAN 12017041.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 M. IQBAL RAMADHAN 12017041.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Muhammad Iqbal Ramadhan
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN M. IQBAL RAMADHAN 12017041.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Lapangan MIR merupakan antiklin tersesarkan yang terletak pada back arc basin berumur
Tersier, Cekungan Asri, Sumatera bagian tenggara. Lapangan MIR pertama kali dilakukan
pengeboran sumur eksplorasi pada tahun 1988 tepatnya pada reservoir batupasir Formasi
Talang Akar. Penelitian terdahulu belum mengintegrasikan data sumur dan data seismik 3D
untuk pengidentifikasian persebaran reservoir, sehingga karakterisasi dan pemodelan reservoir
menjadi salah satu upaya yang tepat untuk memahami distribusi reservoir pada Lapangan MIR.
Penelitian dilakukan pada reservoir yang terdapat di interval parasikuen A (FS-4) dan B (FS-
5) dimana merupakan dua dari enam reservoir produktif di Lapangan MIR. Penelitian ini
bertujuan untuk pengkarakterisasian dan pemodelan reservoir dengan mengintegrasikan data
deskripsi batuan inti, log tali kawat, biostratigrafi, uji sumur, dan seismik 3D. Metode yang
digunakan meliputi analisis fasies, biostrat, dan lingkungan pengendapan; stratigrafi sikuen;
pemetaan struktur kedalaman; geometri reservoir; pemodelan fasies dan petrofisika; dan
estimasi cadangan hidrokarbon di tempat.
Interval parasikuen A (FS-4) dan B (FS-5) terdapat sembilan fasies yaitu, Sm, Spo, Sh, SFl,
SFh, Flh, Fln, Fm, dan C. Interval A (FS-4) menunjukkan lingkungan pengendapan fluvial
dengan 3 asosiasi fasies yaitu, fluvial channel, floodplain, swamp. Sedangkan pada interval B
(FS-5) menunjukkan lingkungan pengendapan fluvio-tide delta dengan 3 asosiasi fasies yaitu,
distributary channel, tidal flat, dan swamp. Data biostratigrafi berupa kemunculan akhir fosil
polen berumur Oligosen Akhir dan kemunculan awal fosil foraminifera berumur Miosen Awal
menunjukkan perubahan lingkungan pengendapan secara gradual dari terestrial menjadi
transisi. Geometri reservoir dan distribusi fasies reservoir digambarkan pada analisis geometri,
stratigrafi sikuen, dan seismik tiga dimensi yang menunjukkan arah pengendapan dengan trend
barat laut – tenggara. Struktur utama pada Lapangan MIR berupa antiklin yang tersesarkan
berarah barat daya – timur laut.
Stratigrafi Sikuen interval reservoir A (FS-4) dan B (FS-5) pada Formasi Talang Akar secara
dominan tersusun oleh parasikuen dengan pola stratigrafi menghalus ke atas dengan pola
penumpukan retrogradasi yang menandakan proses transgressive system tract yang dominan.
Reservoir A (FS-4) dengan asosiasi fasies fluvial channel memiliki lebar ±250 m sedangkan
reservoir B (FS-5) dengan asosiasi fasies distributary channel memiliki lebar ±275 m. Analisis
properti petrofisika menghasilkan nilai batas pancung untuk volume serpih 0,696; porositas
efektif 0,08; dan saturasi air 0,552. Kedua reservoir memenuhi nilai batas pancung yang
memiliki potensi kandungan hidrokarbon berupa minyak. Pemodelan reservoir statis dilakukan
untuk memodelkan fasies dan petrofisika serta mengestimasi cadangan hidrokarbon di tempat.
Hasil estimasi cadangan menunjukkan jumlah cadangan hidrokarbon di tempat pada reservoir
A (FS-4) sebesar 28,1 MSTB dan Reservoir B (FS-5) sebesar 121,1 MSTB.