ABSTRAK FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 7 FADHLAN RAHMANY BINADZIER 12017050.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Fadhlan Rahmany Binadzier
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Kebutuhan air tanah di Lereng Selatan Gunung Malabar atau daerah Kecamatan
Pangalengan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Masyarakat sekitar cenderung menggunakan air untuk keperluan sehari - hari dari
mata air yang telah ditampung di bak daripada menggunakan sumur gali. Hal
tersebut dikarenakan kurang baiknya kualitas air yang didapat dari sumur gali. Oleh
karena itu perlu dilakukannya penelitian mengenai kondisi geologi, hidrogeologi,
dan kualitas air tanah di Daerah Pangalengan. Secara geografis, daerah penelitian
terletak pada koordinat zona UTM 48s 783000 – 791000 mT dan 9201000 –
9210000 mU. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peninjauan
geologi berdasarkan literatur, pemetaan hidrogeologi, clustering dengan algoritma
K – Means, dan analisis kualitas air tanah untuk keperluan irigasi serta kesesuaian
air tanah untuk air minum menggunakan metode Ground Water Quality Index
(GWQI).
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan geomorfologi, yaitu
Satuan Dataran Piroklastik Pangalengan, Satuan Perbukitan Piroklastik dan Lava
Wayang - Windu, Satuan Punggungan Aliran Lahar Malabar, dan Satuan
Perbukitan Piroklastik dan Lava Malabar. Secara vulkanostratigrafi, daerah
penelitian terdapat 17 satuan batuan yang dibagi ke dalam 2 khuluk dan 7 gumuk.
Struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian adalah Kekar Berlembar, Sesar
Mengiri Turun Cileunca 1, Sesar Mengiri Cileunca 2, Sesar Mengiri Panganten,
Sesar Menganan Puncakbesar, Sesar Menganan Ranca, dan Sesar Menganan Turun
Lamajang.
Akuifer daerah penelitian merupakan akuifer bebas yang dibagi kedalam 8
kelompok, yaitu Akuifer Breksi Piroklastik Wayang, Akuifer Breksi Tuf
Puncakbesar, Akuifer Rekahan Lava Andesit Panganten, Akuifer Breksi Tuf
Panganten, Akuifer Tuf Malabar 1, Akuifer Tuf Malabar 2, Akuifer Breksi Lahar
Malabar, dan Akuifer Lapili Tuf Windu. Dari hasil algoritma K-means
menggunakan parameter sifat fisik, kondisi mata air tanah di daerah penelitian
terbagi menjadi 3 klasifikasi yang terdiri dari mata air dingin tidak terkontaminasi,
mata air dingin terkontaminasi, dan mata air panas. Analisis fasies hidrokimia air
tanah di daerah penelitian menggunakan Diagram Piper yang menunjukan terdapat
tiga jenis fasies hidrokimia, yaitu tipe Ca2+/Mg2+ - HCO3
-, tipe Ca2+ - SO4
2-, dan
tipe campuran. Berdasarkan analisis GWQI dan kesesuaian air untuk irigasi,
ii
didapatkan 14 mata air dingin yang baik untuk diminum dan 2 mata air dingin yang
sangat baik untuk keperluan irigasi.