digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan air tanah di Lereng Selatan Gunung Malabar atau daerah Kecamatan Pangalengan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Masyarakat sekitar cenderung menggunakan air untuk keperluan sehari - hari dari mata air yang telah ditampung di bak daripada menggunakan sumur gali. Hal tersebut dikarenakan kurang baiknya kualitas air yang didapat dari sumur gali. Oleh karena itu perlu dilakukannya penelitian mengenai kondisi geologi, hidrogeologi, dan kualitas air tanah di Daerah Pangalengan. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada koordinat zona UTM 48s 783000 – 791000 mT dan 9201000 – 9210000 mU. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peninjauan geologi berdasarkan literatur, pemetaan hidrogeologi, clustering dengan algoritma K – Means, dan analisis kualitas air tanah untuk keperluan irigasi serta kesesuaian air tanah untuk air minum menggunakan metode Ground Water Quality Index (GWQI). Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan geomorfologi, yaitu Satuan Dataran Piroklastik Pangalengan, Satuan Perbukitan Piroklastik dan Lava Wayang - Windu, Satuan Punggungan Aliran Lahar Malabar, dan Satuan Perbukitan Piroklastik dan Lava Malabar. Secara vulkanostratigrafi, daerah penelitian terdapat 17 satuan batuan yang dibagi ke dalam 2 khuluk dan 7 gumuk. Struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian adalah Kekar Berlembar, Sesar Mengiri Turun Cileunca 1, Sesar Mengiri Cileunca 2, Sesar Mengiri Panganten, Sesar Menganan Puncakbesar, Sesar Menganan Ranca, dan Sesar Menganan Turun Lamajang. Akuifer daerah penelitian merupakan akuifer bebas yang dibagi kedalam 8 kelompok, yaitu Akuifer Breksi Piroklastik Wayang, Akuifer Breksi Tuf Puncakbesar, Akuifer Rekahan Lava Andesit Panganten, Akuifer Breksi Tuf Panganten, Akuifer Tuf Malabar 1, Akuifer Tuf Malabar 2, Akuifer Breksi Lahar Malabar, dan Akuifer Lapili Tuf Windu. Dari hasil algoritma K-means menggunakan parameter sifat fisik, kondisi mata air tanah di daerah penelitian terbagi menjadi 3 klasifikasi yang terdiri dari mata air dingin tidak terkontaminasi, mata air dingin terkontaminasi, dan mata air panas. Analisis fasies hidrokimia air tanah di daerah penelitian menggunakan Diagram Piper yang menunjukan terdapat tiga jenis fasies hidrokimia, yaitu tipe Ca2+/Mg2+ - HCO3 -, tipe Ca2+ - SO4 2-, dan tipe campuran. Berdasarkan analisis GWQI dan kesesuaian air untuk irigasi, ii didapatkan 14 mata air dingin yang baik untuk diminum dan 2 mata air dingin yang sangat baik untuk keperluan irigasi.