digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naufal Aldiansyah Siregar.pdf
PUBLIC Devi Septia Nurul

Daerah panas bumi Limbong yang berada di Kabupaten Luwu Utara memiliki indikasi panas bumi yang dicirikan dengan munculnya mata air panas dan fumarol. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui model bawah permukaan dari sistem lapangan panas bumi Limbong agar dapat mengetahui potensi panas bumi Limbong. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data berupa data gravitasi observasi hasil pengukuran dari Tim Program Penelitian Bawah Permukaan PSDMBP pada tahun 2010 hingga didapatkan anomali Bouguer Lengkap. Nilai anomali Bouguer lengkap daerah panas bumi Limbong memiliki rentang -82 mGal sampai -54 mGal. Kemudian dilakukan pemisahan anomali menggunakan filter Moving Average, Butterworth, dan Gaussian. Nilai anomali regional dan residual yang diperoleh memiliki rentang dan kecenderungan pola yang sama. Dari ketiga peta anomali residual yang dihasilkan, dipilih peta anomali residual dengan menggunakan metode Moving Average karena memiliki banyak kesesuaian dengan kondisi geologi permukaan. Selanjutnya dilakukan pemodelan kedepan 2D dan pemodelan inversi 2D pada dua lintasan berarah Barat Laut – Tenggara. Hasil pemodelan menunjukkan adanya perlapisan yang sesuai dengan peta geologi dimana nilai anomali tinggi berasal dari intrusi batuan beku dengan kontras densitas sebesar +0.48 gr/cc dan beberapa lokasi nilai anomali rendah disebabkan batuan berdensitas lebih rendah (batuan muda) yang menerobos secara kontinu sehingga mengalami penghancuran dan pelapukan batuan akibat struktur geologi yang aktif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diidentifikasi sumber panas berasal dari intrusi batuan beku, satuan batuan malihan diduga sebagai reservoir, satuan batuan granit tua yang mengalami alterasi hidrotermal sebagai caprock, dan struktur geologi yang ada merupakan faktor utama yang mengontrol permeabilitas dimana menjadi pendorong aliran fluida pada sistem panas bumi Limbong.