ABSTRAK AKHMAD GIBRAN 22014305.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER AKHMAD GIBRAN 22014305.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 AKHMAD GIBRAN 22014305.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 AKHMAD GIBRAN 22014305.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 AKHMAD GIBRAN 22014305.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 AKHMAD GIBRAN 22014305.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 AKHMAD GIBRAN 22014305.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Akhmad Khahlil Gibran
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN AKHMAD GIBRAN 22014305.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Batuan silisiklastik Trias, Formasi Kanikeh, tersebar di Pulau Seram hingga Pulau
Kesui dan Teor dari Maluku hingga Maluku Tenggara. Formasi Kanikeh telah lama
dikenal memiliki karakteristik batuan induk yang baik. Pemahaman tentang
Formasi Kanikeh masih minim, interpretasi lingkungan pengendapan dan korelasi
stratigrafi masih dalam proses dan dalam perdebatan. Tujuan penelitian ini adalah
mendapatkan hasil interpretasi lingkungan pengendapan dan korelasi yang lebih
baik menggunakan metode kemostratigrafi unsur. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini terbagi menjadi empat metode utama meliputi: analisis stratigrafi,
petrologi, paleontologi, dan geokimia. Dalam penelitian ini telah dilakukan analisis
litofasies dan asosiasi fasies pada empat lintasan pengamatan yang didukukung
dengan analisis paleontologi yang terdiri dari analisis moluska dan palinologi,
analisis petrologi yang terdiri atas analisis petrografi dan Scanning Electron
Microscope-Energy Dispersive Spectrometer (SEM-EDS), sehingga didapatkan
pemahaman yang lebih baik tetang tatanan stratigrafi, biostratigrafi, mineralogi,
dan proses diagenesis. Pendekatan geokimia juga dilakukan berdasarkan analisis
Total Organic Carbon (TOC) untuk mengetahui kuantitas material organik,
spektrometer X-Ray Fluorescence (XRF), dan Inductively Coupled Plasma-Mass
Spectrometry (ICP-MS) untuk mengetahui proxy paleoenvironment, seperti input
sedimen dan paleoredoks berdasarkan unsur utama dan jejak.
Hasilnya Formasi Kanikeh terendapkan pada umur Carnian hingga Norian dengan
sistem pengendapan batuan silisiklastik yang dipengaruhi oleh arus pasang-surut
pada lingkungan pengendapan transisi. Secara umum hasil analisis input detritus
pada setiap berdasarkan rasio Ti/Al, Si/Al, dan Zr/Nb yang dilakukan pada Formasi
Kanikeh dapat digunakan untuk menentukan perubahan muka laut relatif dan
ukuran butir. Penentuan kondisi paleoredoks mengunakan analisis Faktor
Pengkayaan unsur jejak (FP) dan proksi paleoredoks V/Cr menunjukkan kondisi
oksik hingga suboksik, hal tersebut dikonfirmasi dengan banyaknya kemunculan
bioturbasi dan fosil Halobia sp. Formasi Kanikeh terendapakan pada kondisi oksik
dan sub oksik namun memiliki kandungan material organik yang baik (nilai
terendah 0,29% dan nilai tertinggi 4,41% TOC). Dalam eksplorasi batuan induk,
masih ada peluang untuk mendapatkan potensi batuan induk pada lingkungan
pengendapan dengan kondisi redoks oksik hingga suboksik.