SodaPDF-watermarked-Yudisium-18218019_Raihan Faturrahman - 18218019 Raihan Faturrahman.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Setelah memasuki era Industri 4.0 perkembangan teknologi berkembang dengan pesat.
Perkembangan teknologi berkembang pesat diberbagai aspek, mulai dari perkembangan alat
teknologi skala kecil hingga sebuah ekosistem dengan penerapan teknologi informasi dalam
skala yang lebih besar. Salah satu pembicaraan hangat mengenai teknologi skala yang besar
adalah Smart City atau kota pintar. Kota Bandung adalah salah satu dari 100 kota/kabupaten
percontohan Smart City dalam gerakan “Menuju 100 Smart City” yang dibuat pemerintahan
sejak tahun 2017. Salah satu permasalahan yang ada dalam pengembangan smart city di Kota
bandung adalah fokus perkembangunan hanya pada dimensi teknologi saja, hal ini dapat dilihat
dari Masterplan TIK yang digunakan sebagai pemandu hanya membahas tentang kesiapan
teknologi. SCCIC ITB mengajukan kerangka kerja untuk Smart City Indonesia yang bernama
Garuda Smart City Framework (GSCF). Dalam GSCF terdapat Smart City Service Canvas,
sebagai bagian dari kerangka kerja yang digunakan untuk membantu pembuatan suatu layanan
atau service item dalam Smart City Model. Pada kesempatan kali ini, peneliti akan
menggunakan kerangka kerja tersebut dalam perancangan inovasi Smart City Living Lab
kawasan Dago, Dipatiukur dan Ganesha (DDG). Penelitian ini diharapkan dapat membantu
Kota Bandung secara umum sebagai salah satu kota percontohan smart city untuk dapat
menghasilkan inovasi yang tepat guna dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
disekitarnya.