COVER NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 7 NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Nicolaus Bagus Krismantoro
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN NICOLAUS BAGUS KRISMANTORO 12017054.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Daerah Ketungau Hulu merupakan area rencana prospeksi emas pada Blok Sintang-
Silantek di Pulau Kalimantan yang merupakan program kerjasama antara Indonesia
(Badan Geologi) dengan Malaysia (Jabatan Mineral and Geoscience). Secara
administratif, daerah penelitian berada di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan
Barat dengan luas area 18 km2. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kondisi geologi, struktur, alterasi, dan mineralisasi daerah penelitian serta potensi
anomali unsur logam dasar (Au, Cu, Pb, Zn, dan Mn) berdasarkan data geokimia
tanah dan hubungannya terhadap kehadiran mineralisasi. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan sampel tanah sejumlah 84 titik di daerah punggungan dan
lereng. Selain sampel tanah, 48 sampel batuan dan satu sampel konsentrat dulang
juga diambil. Selanjutnya, semua sampel yang diambil dilakukan analisis kimia,
geokimia, statistik, petrologi, petrografi, mineralogi butir, dan mineragrafi.
Area penelitian terdiri dari Satuan Batupasir Greywacke, Satuan Batupasir Arenite,
dan Satuan Intrusi Diorit. Struktur geologi yang berkembang relatif berarah utara
barat laut – selatan tenggara dan barat laut - tenggara. Zona alterasi yang hadir pada
daerah penelitian berupa zona argilik dan zona propilitik. Mineralisasi ditemukan
dalam urat kuarsa bertekstur dogtooth, crustiform, colloform, dan asikuler dengan
arah orientasi relatif barat laut - tenggara dan utara timur laut – selatan barat daya
berupa kehadiran mineral bijih seperti native Au, kalkopirit, pirit, sfalerit, kovelit
dan juga dari kelimpahan kadar unsur logam dasar dari sampel batuan. Hasil
analisis sampel tanah menunjukkan bahwa unsur Au memiliki nilai anomali sebesar
log 1,90 ppb, Pb sebesar sqrt 7,44 ppm, Zn sebesar log 1,92 ppm, Cu sebesar log
1,69 ppm, dan Mn sebesar sebesar log 2,46 ppm. Anomali unsur logam dasar
dikontrol oleh litologi, struktur, dan topografi. Analisis menggunakan metode
Pearson dilakukan terhadap unsur logam dasar menyatakan bahwa terdapat dua
kelompok unsur yaitu Au dan Pb-Zn-Cu-Mn. Berdasarkan persebaran anomali
unsur logam dasar dalam tanah dan keterdapatan mineralisasi dapat diintepretasikan
bahwa terdapat empat daerah prospek yaitu prospek KU-1, KU-2, BE-1, dan BE-2.