digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kawasan Kaldera Singkut, Sumatera Utara merupakan lokasi yang sering dijadikan objek penelitian panas bumi. Namun, penelitian terkait aspek vulkanostratigrafi dinilai masih cukup terbatas di kawasan ini. Satu-satunya penelitian terpublikasi yang terkait dengan aspek vulkanostratigrafi di Kawasan Kaldera Singkut pernah dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan ulang tatanan geologi Kawasan Kaldera Singkut yang mencakup geomorfologi, vulkanostratigrafi, dan struktur geologi. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mendeteksi morfogenesis dan mengetahui hubungan vulkanostratigrafi dengan morfogenesis sebagai pengembangan dari penelitian sebelumnya yang hanya berfokus pada tatanan geologi saja. Penelitian ini dilakukan dengan metode penginderaan jauh melalui citra DEMNAS dan citra Landsat 8 OLI yang diolah melalui tahapan pra-pemrosesan, peningkatan dan transformasi, serta klasifikasi dan ekstraksi. Hasil penginderaan jauh ini selanjutnya diverifikasi dengan data literatur yang terdiri dari Peta Geologi Gunungapi Sibayak dan Peta Geologi Lembar Medan yang diterbitkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM RI. Berdasarkan hasil penelitian ini, Kawasan Kaldera Singkut dibagi menjadi dua puluh satuan geomorfologi dan 25 satuan litologi. Struktur geologi yang terdeteksi pada kawasan ini terdiri dari Sesar Bertang, Sesar Normal NE-SW, sesar normal pada Kaldera Singkut, sesar-sesar normal pada pusat erupsi kerucut intrakaldera, dan tiga belas sesar interpretatif. Morfogenesis di Kawasan Kaldera Singkut dikontrol oleh lima bentukan asal, pengaruh struktur geologi regional, pengaruh struktur geologi lokal, dan pengaruh antropogenik. Adapun analisis hubungan vulkanostratigrafi dengan morfogenesis di Kawasan Kaldera Singkut menghasilkan tiga jenis morfogenesis yang berkaitan langsung dengan pembentukan satuan litologi, enam periode morfogenesis, dan 24 urutan morfokronologi.