Dengan semakin banyaknya anjungan lepas pantai yang mencapai akhir usia
layannya, penurunan permukaan tanah menjadi masalah yang semakin penting
bagi struktur lepas pantai. Fenomena tersebut, yang terutama terjadi karena
pemadatan reservoir, memungkinkan terjadinya pembebanan gelombang di dek
atau yang lebih dikenal dengan fenomena wave in deck menjadi perhatian penting
dalam menilai integritas anjungan lepas pantai tipe tetap.
Penelitian ini difokuskan pada Mobile Offshore Production Unit (MOPU) tipe
jackup yang terdiri dari hull berpelat baja, kaki pipa baja tubular, dan pondasi
mudmat. Pembuatan model elemen hingga termasuk dalam studi ini dan disajikan
dalam geometri dan manipulasi mesh untuk mendapatkan model yang dapat
diterima.
Terdapat tiga skenario yang dibahas dengan pengurangan airgap secara berurutan.
Pada skenario 1, airgap masih cukup sehingga tidak ada fenomena wave in deck
yang terjadi, maka dari itu tujuan dari skenario 1 adalah mengusulkan penguatan
baja struktur. Skenario yang melibatkan wave in deck, yaitu skenario 2 dan 3
masing-masing dikenai metode perhitungan pembebanan gelombang wave in deck
yang berbeda.
Metode perhitungan wave in deck yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah
metode API, MSL, dan metode elemen batas. Karena metode elemen batas hanya
dapat diterapkan bila bottom of steel dari hull berada di bawah muka air tenang,
yang hanya terjadi pada skenario 3, skenario 2 hanya akan membandingkan
metode API dan MSL sedangkan skenario 3 akan membandingkan ketiganya.
Dasar perbandingan metode perhitungan wave in deck dalam tugas akhir ini
meliputi tegangan, defleksi pelat vertikal, dan analisis stabilitas MOPU. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode MSL secara konsisten menghasilkan hasil
yang paling konservatif, diikuti oleh metode API dan BE. Adapun suatu bentuk
penggabungan metode dapat distudi lebih lanjut demi memperoleh perhitungan
yang lebih akurat dengan fenomena yang sebenarnya.