digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan semakin banyaknya anjungan lepas pantai yang mencapai akhir usia layannya, penurunan permukaan tanah menjadi masalah yang semakin penting bagi struktur lepas pantai. Fenomena tersebut, yang terutama terjadi karena pemadatan reservoir, memungkinkan terjadinya pembebanan gelombang di dek atau yang lebih dikenal dengan fenomena wave in deck menjadi perhatian penting dalam menilai integritas anjungan lepas pantai tipe tetap. Penelitian ini difokuskan pada Mobile Offshore Production Unit (MOPU) tipe jackup yang terdiri dari hull berpelat baja, kaki pipa baja tubular, dan pondasi mudmat. Pembuatan model elemen hingga termasuk dalam studi ini dan disajikan dalam geometri dan manipulasi mesh untuk mendapatkan model yang dapat diterima. Terdapat tiga skenario yang dibahas dengan pengurangan airgap secara berurutan. Pada skenario 1, airgap masih cukup sehingga tidak ada fenomena wave in deck yang terjadi, maka dari itu tujuan dari skenario 1 adalah mengusulkan penguatan baja struktur. Skenario yang melibatkan wave in deck, yaitu skenario 2 dan 3 masing-masing dikenai metode perhitungan pembebanan gelombang wave in deck yang berbeda. Metode perhitungan wave in deck yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah metode API, MSL, dan metode elemen batas. Karena metode elemen batas hanya dapat diterapkan bila bottom of steel dari hull berada di bawah muka air tenang, yang hanya terjadi pada skenario 3, skenario 2 hanya akan membandingkan metode API dan MSL sedangkan skenario 3 akan membandingkan ketiganya. Dasar perbandingan metode perhitungan wave in deck dalam tugas akhir ini meliputi tegangan, defleksi pelat vertikal, dan analisis stabilitas MOPU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode MSL secara konsisten menghasilkan hasil yang paling konservatif, diikuti oleh metode API dan BE. Adapun suatu bentuk penggabungan metode dapat distudi lebih lanjut demi memperoleh perhitungan yang lebih akurat dengan fenomena yang sebenarnya.