ABSTRAK IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 7 IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 8 IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Ibnu Rizky Ratnanta
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN IBNU RIZKY RATNANTA 12017067.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Menurut Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada tahun 2019, Indonesia
memiliki potensi uranium (U) sejumlah 81.090 ton dan torium (Th) 140.411 ton.
Potensi tersebut merupakan sumber energi masa depan bagi Indonesia. Salah satu
wilayah dengan nilai laju dosis radiasi yang tinggi adalah Mamuju, Sulawesi Barat.
Laju dosis tersebut ditemukan di satuan batuan Gunungapi Adang. Secara umum,
daerah penelitian memiliki morfologi yang sulit untuk dilakukan penjelajahan
karena sebagian besar merupakan daerah volkanik berelief tinggi dan curam. Oleh
karena itu, dilakukan metode penginderaan jauh untuk melakukan studi mineral
radioaktif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra Sentinel-2,
DEMNAS, dan ALOS PALSAR. Metode penelitian meliputi studi pustaka dan
geologi regional, analisis penginderaan jauh, analisis cekaman vegetasi, lalu
memadukan data tersebut untuk mendapatkan sebaran mineral pembawa unsur
radioaktif dan menjelaskan sintesis geologinya. Komposit citra R,G,B = rasio 4/2,
8A/11, 11/12 dari Sentinel-2 menghasilkan peta penisbahan saluran yang
memberikan gambaran sebaran mineral oksida besi, silikat ferromagnesian, dan
hidroksil lempung. Kadar U tinggi tersebar di batuan basal leusit dengan jumlah
mineral silikat ferromagnesian rendah. Sebaliknya, sebaran Th tidak dipengaruhi
oleh mineral silikat ferromagnesian. Keterdapatan unsur radioaktif merupakan hasil
alterasi batuan Gunungapi Adang. Selain itu, dilakukan analisis spektral klorofil
pada vegetasi (Arabidopsis thaliana) terpapar radiasi. Hasil tersebut digunakan
sebagai dasar penentuan titik pengambilan data klorofil tumbuhan paku (Dryopteris
marginalis dan Nephrolepis exaltata) di lapangan. Pengukuran kandungan klorofil
tumbuhan paku digunakan untuk mengidentifikasi sebaran mineral pembawa unsur
radioaktif karena dapat mewakili kondisi vegetasi secara spasial di daerah
penelitian. Hal tersebut memperlihatkan kesesuaian dengan kondisi radioaktivitas
pada penelitian sebelumnya di lapangan. Integrasi antara analisis geologi, mineral
penanda unsur radioaktif, dan cekaman vegetasi dapat memperlihatkan sebaran
mineral pembawa unsur radioaktif di daerah penelitian. Wilayah keterdapatan unsur
radioaktif (U dan Th) tersebar di sekitar hulu sungai Mamuju yang merupakan pusat
erupsi Gunungapi Adang serta daerah Botteng dan Ahu di Tapalang.