digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Menurut Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada tahun 2019, Indonesia memiliki potensi uranium (U) sejumlah 81.090 ton dan torium (Th) 140.411 ton. Potensi tersebut merupakan sumber energi masa depan bagi Indonesia. Salah satu wilayah dengan nilai laju dosis radiasi yang tinggi adalah Mamuju, Sulawesi Barat. Laju dosis tersebut ditemukan di satuan batuan Gunungapi Adang. Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi yang sulit untuk dilakukan penjelajahan karena sebagian besar merupakan daerah volkanik berelief tinggi dan curam. Oleh karena itu, dilakukan metode penginderaan jauh untuk melakukan studi mineral radioaktif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah citra Sentinel-2, DEMNAS, dan ALOS PALSAR. Metode penelitian meliputi studi pustaka dan geologi regional, analisis penginderaan jauh, analisis cekaman vegetasi, lalu memadukan data tersebut untuk mendapatkan sebaran mineral pembawa unsur radioaktif dan menjelaskan sintesis geologinya. Komposit citra R,G,B = rasio 4/2, 8A/11, 11/12 dari Sentinel-2 menghasilkan peta penisbahan saluran yang memberikan gambaran sebaran mineral oksida besi, silikat ferromagnesian, dan hidroksil lempung. Kadar U tinggi tersebar di batuan basal leusit dengan jumlah mineral silikat ferromagnesian rendah. Sebaliknya, sebaran Th tidak dipengaruhi oleh mineral silikat ferromagnesian. Keterdapatan unsur radioaktif merupakan hasil alterasi batuan Gunungapi Adang. Selain itu, dilakukan analisis spektral klorofil pada vegetasi (Arabidopsis thaliana) terpapar radiasi. Hasil tersebut digunakan sebagai dasar penentuan titik pengambilan data klorofil tumbuhan paku (Dryopteris marginalis dan Nephrolepis exaltata) di lapangan. Pengukuran kandungan klorofil tumbuhan paku digunakan untuk mengidentifikasi sebaran mineral pembawa unsur radioaktif karena dapat mewakili kondisi vegetasi secara spasial di daerah penelitian. Hal tersebut memperlihatkan kesesuaian dengan kondisi radioaktivitas pada penelitian sebelumnya di lapangan. Integrasi antara analisis geologi, mineral penanda unsur radioaktif, dan cekaman vegetasi dapat memperlihatkan sebaran mineral pembawa unsur radioaktif di daerah penelitian. Wilayah keterdapatan unsur radioaktif (U dan Th) tersebar di sekitar hulu sungai Mamuju yang merupakan pusat erupsi Gunungapi Adang serta daerah Botteng dan Ahu di Tapalang.