digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Bank Jago Tbk meluncurkan Bank Digital bernama Jago resmi menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia melalui Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2016 dengan kode ARTO Stock. Pada Desember 2020, Gojek melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay) menjadi investor dengan porsi kepemilikan sebesar 22,16%. Setelah itu, saham ARTO naik 710% hingga mencapai harga tertinggi Rp. 19.500 pada 20 Januari 2022. Namun, setelah itu harga saham turun menjadi Rp. 6.600 atau turun 66% pada 19 Mei 2022. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesehatan PT Bank Jago dengan menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR). Penilaian saham dilakukan dengan menggunakan metode model penilaian relatif, metode yang digunakan adalah nilai buku (PBV) dan price-to-earning ratio (PER) dan model penilaian absolut menggunakan model discounted cash flow dengan metode dividend discount model dan excess return. Hasil dari analisis RBBR kesehatan Bank Jago adalah: Profil Risiko : NPL Sehat, LDR Kurang Sehat, GCG Baik, Earning : ROA cukup sehat, dan Permodalan : CAR Sangat Sehat, Perhitungan valuasi relatif menggunakan Rasio PER dan PBV menunjukkan nilai buku Rp. 598. Rasio PBV adalah 26,8. PT Bank Jago pada Desember 2021 harga saham Rp. 16.000,00 yang jauh di atas nilai buku. Penilaian Absolut : Model Diskon Dividen untuk pertumbuhan yang stabil, nilai saham Rp. 100 dan perhitungannya menggunakan Earning yang dinormalisasi menjadi Rp. 1.201. Excess Return Models : nilai saham Rp. 1,069, jika dibandingkan dengan harga saham Desember 2021, saham dianggap overvalued