digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Vincent
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER_Vincent.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I_Vincent.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II_Vincent.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III_Vincent.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV_Vincent.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V_Vincent.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Vincent
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN_Vincent.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemanfaatan energi geothermal sangat meluas di dunia, yaitu pemanfaatan langsung dan tidak langsung energi geothermal. Pada pemanfaatan langsung geothermal, 34% dari energi geothermal dipakai pada sektor aquaculture (budidaya perikanan). Pada proses budidaya tersebut, terdapat banyak gangguan yang terjadi pada kolam ikan seperti temperatur sumber air panas dan temperatur udara sekitar yang bisa berubah sehingga dibutuhkan sistem kontrol yang dapat mempertahankannya pada temperatur optimum. Ikan merupakan makhluk air yang dapat berkembang biak dengan cara bertelur. Setiap ikan memiliki temperatur optimum agar perbenihan pada ikan bisa berjalan lebih cepat dan temperatur ekstrem yang dapat ditoleransi oleh ikan. Ikan mas memiliki temperatur optimum 22oC-32oC dan temperatur ekstrem 4oC-37oC. Agar temperatur kolam bisa konstan pada temperatur optimum, maka dibutuhkan sistem kontrol sedemikian rupa untuk mempertahankan temperatur air kolam pada temperatur optimum (setpoint). Sistem kontrol yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu kontrol PID dengan memanfaatkan plate heat exchanger sebagai penukar panas antara air dingin dengan air panas Hasil dari eksperimen yaitu sistem kontrol dapat mempertahankan temperatur air kolam pada temperatur setpoint yaitu 26oC pada tiga jenis variasi yaitu tanpa gangguan, gangguan perubahan temperatur lingkungan, dan gangguan perubahan temperatur air panas. Pada gangguan perubahan temperatur air panas, gangguan tersebut menyebabkan temperatur air kolam mengalami perubahan dari 0,02oC sampai 0,05oC sehingga dapat diabaikan. Pada gangguan temperatur lingkungan, temperatur udara mencapai 19oC dan sistem kontrol dapat mengembalikan temperatur air kolam pada temperatur setpoint.