ABSTRAK HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi COVER HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Hafidz 'Arsy Tritura Ebsyar
PUBLIC Dedi Rosadi LAMPIRAN HAFIDZ 'ARSY 12018059.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Klasifikasi sumber daya untuk batubara yang kini digunakan sebagai acuan di Indonesia ialah
klasifikasi sumber daya berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diklasifikasikan
berdasarkan kompleksitas geologi serta geometri pengeboran berupa spasi lubang bor. Namun,
seiring dengan perkembangan keilmuan dalam dunia eksplorasi pertambangan, perlu dilakukan
kajian lebih lanjut terkait kompleksitas geologi yang kemudian dikaitkan dengan parameter
data kuantitas batubara berupa ketebalan lapisan serta data kualitas batubara berupa fixed
carbon, inherent moisture, total sulfur, dan volatile matter. Sebaran data bor yang dianalisis
pada penelitian ini diberi perlakuan spatial clustering berdasarkan spasi rata-rata lubang bor
existing, serta kondisi tutupan lahan yang terbagi atas Blok 1 yang dominan masih tertutup oleh
vegetasi (area eksplorasi) dan Blok 2 yang merupakan kawasan pit aktif. Seam C pada daerah
penelitian dimodelkan secara dua dimensi dan tiga dimensi untuk mengetahui sebaran sumber
daya Seam C, pengaruh kompleksitas geologi termasuk ke dalam klasifikasi moderat serta
klasifikasi sumber daya berdasarkan spasi lubang bor existing termasuk ke dalam klasifikasi
terukur. Analisis spasi lubang bor dilakukan dengan menggunakan pendekatan Global
Estimation Variance (GEV) dengan tujuan untuk menghasilkan spasi lubang bor optimum dari
Seam C. Estimasi dengan menggunakan Global Estimation Variance menghasilkan nilai error
pada setiap spasi yang dianalisis yakni 100x100 m, 250x250 m, 500x500 m, 750x750 m,
1000x1000 m, 1500x1500 m, 2000x2000 m, 2500x2500m, dan 3000x3000 m. Hasil dari
analisis spasi lubang bor kemudian dikaitkan dengan klasifikasi error relatif untuk
menyesuaikan setiap error dengan klasifikasi 0-10% untuk sumber daya terukur, 10-20% untuk
sumber daya tertunjuk, dan 20-50% untuk sumber daya tereka. Hasil studi pada daerah
penelitian untuk Seam C yang termasuk ke dalam Formasi Menumbar menghasilkan spasi
lubang bor optimum pada Blok 1 untuk klasifikasi sumber daya terukur yakni 200 m, tertunjuk
400 m, dan tereka 850 m. kemudian untuk Blok 2 klasifikasi sumber daya terukur yakni 250
m, tertunjuk 500 m, dan tereka 850 m.