digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Area penelitian berada dalam area administrasi PT Ganda Alam Makmur (PT GAM) dan memiliki potensi sumber daya batubara yang sangat potensial. Akan tetapi, perbedaan kualitas khususnya total sulfur, menjadi sebuah permasalahan. Pengamatan lapangan dilakukan di area tambang aktif PT GAM, dan didukung dengan 125 data sumur bor, data uji proksimat dan ultimat, serta data kualitas batubara untuk mengetahui karakteristik, lingkungan pengendapan, serta estimasi sumber daya batubara. Lingkungan pengendapan batubara ditentukan dengan analisis stratigrafi dan analisis petrografi batubara. Analisis kualitas batubara dilakukan dengan data uji proksimat dan ultimat, pemodelan dan perhitungan sumber daya dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Minescape 5.7. Daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan tidak resmi dari tua ke muda, yaitu Satuan Batupasir, Satuan Batulempung-Batupasir, dan Satuan Batulempung. Ketiganya merupakan bagian dari Formasi Maluwi yang terendapkan pada Miosen Tengah, dengan lingkungan pengendapan upper delta plain – lower delta plain. Struktur geologi berupa lipatan pada daerah penelitian diinterpretasikan terbentuk akibat peristiwa pembentukan Antiklinorium Samarinda. Hasil analisis stratigrafi menunjukkan bahwa litologi di lokasi penelitian dapat digolongkan menjadi dua belas litofasies yang dikelompokkan menjadi 4 asosiasi fasies yang terdiri dari distributary channel, interdistributary bay, flood plain, dan distributary mouthbar, yang terbentuk pada lingkungan pengendapan upper delta plain hingga lower delta plain. Daerah penelitian mengalami beberapa kali perubahan fase transgresi dan regresi yang mengakibatkan variasi nilai total sulfur. Pengamatan petrografi batubara dilakukan untuk menghitung nilai Tissue Preservation Index (TPI) dan Gelification Index (GI) sebagai dasar interpretasi lingkungaan pengendapan batubara tersebut. Tujuh sampel batubara dianalisis dan diperoleh bahwa batubara lapisan B dan C terbentuk pada lingkungan upper delta plain, sedangkan batubara lapisan E2, G, N2, dan P1 terbentuk pada lingkungan lower delta plain. Hasil analisis kualitas batubara menunjukan bahwa batubara pada lokasi penelitian memiliki peringkat Subbituminus B Coal hingga Subbituminous A Coal dengan rata-rata nilai kalori 5333,00 kkal/kg. Sumber daya batubara pada area penelitian memiliki total sumber daya batubara tereka sebesar 6.981.468,79 ton, sumber daya tertunjuk sebesar 11.460.039,64 ton, dan sumber daya terukur sebesar 47.236.673,35 ton.