digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Makanan hewan peliharaan adalah makanan olahan yang dibuat untuk hewan peliharaan sesuai dengan pola makannya. Untuk anjing, makanan anjing yang dijual di pasaran ada 3 jenis, yaitu makanan kering, makanan basah, dan cemilan. Yang paling umum adalah makanan kering, dapat digunakan untuk semua jenis anjing, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anjing. Namun, dengan nutrisi yang baik bukan berarti anjing kebal terhadap penyakit. Salah satu penyakit yang umum, yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh kandungan pada makanan anjing itu sendiri, ayam, yang menyebabkan kondisi alergi pada anjing. Sayangnya, produsen makanan anjing sering menggunakan protein ayam sebagai bahan produknya, karena harganya yang murah. Salah satu solusinya adalah dengan memberi makan anjing dengan dog food yang mengandung protein ikan atau domba. Namun, harga produk seringkali jauh lebih tinggi daripada makanan anjing kering biasa. Di Indonesia terdapat merk pet food yang menyediakan pet food berbahan dasar tepung ikan dengan harga yang lebih murah dibandingkan kompetitornya. Merk itu adalah Frost, dengan produk Frost Sensitive Skin. Masalahnya, Frost dianggap sebagai merek baru di pasar makanan hewan peliharaan di Indonesia dan orang tidak mau membeli produk tersebut, karena mereka tidak tahu produknya. Frost selalu kekurangan upaya pemasaran sejak datang ke Indonesia. Rencana bisnis ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran di antara pemilik anjing tentang Frost Sensitive Skin dan membuat mereka mulai membeli produk tersebut. Untuk itu dilakukan analisis terhadap studi tentang kesadaran merek dan keputusan pembelian, kemudian ditemukan bahwa untuk menciptakan kesadaran merek, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, seperti mengidentifikasi target pasar, membuat perusahaan, merancang kemasan dan acara khusus, periklanan, dan purna jual atau layanan pelanggan (Gustafson dan Chabot, 2007). Diputuskan untuk menetapkan target pasar untuk pemilik dan pecinta anjing berusia 25-40 tahun, yang berpenghasilan di atas Rp 5.000.000/bulan, tidak setia pada satu merek, dan mencari produk berkualitas tinggi dengan harga murah. Perusahaan masih menggunakan perusahaan yang sama yang mengimpor Frost ke Indonesia, CV. Dwi Putra Niaga. Pengemasan akan menggunakan bubble wrap dan kardus untuk pengiriman online, dan diskon dan bundel akan dibuat untuk acara khusus, seperti hari libur nasional. Periklanan, akan memanfaatkan media sosial secara besar-besaran, dengan memposting gambar dan video pendek tentang Frost Sensitive Skin. Layanan purna jual dan layanan pelanggan akan menggunakan Whatsapp sebagai platform berisi saran dan keluhan, kemudian juga akan digunakan sebagai cara untuk menyiarkan promo kepada pelanggan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan pemilik hewan peliharaan, yaitu harga, ketersediaan stok, rekomendasi keluarga/teman, dan review online (Roshan, 2022). Faktor-faktor tersebut dapat diatur sesuai keinginan perusahaan untuk memastikan penjualan, dan mendukung rencana pemasaran yang telah disebutkan sebelumnya. Meski pada akhir perhitungan, total laba bersih setelah pajak itu defisit, namun perlu diperhatikan bahwa tulisan ini hanya berfokus pada produk Frost Sensitive Skin, sedangkan masih ada 11 produk lain yang dijual oleh Frost Indonesia, yang pada akhirnya akan menutupi defisit tersebut.