digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fenomena bisnis keluarga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan bisnis suatu negara termasuk Indonesia. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh KPMG melalui Tren Bisnis Keluarga Eropa hampir 80% - 98% perusahaan di dunia dikendalikan oleh perusahaan keluarga, 70% perusahaannya berada di Asia - Pasifik dimana 85% dari perusahaan tersebut adalah bisnis keluarga. Menurut Kompasiana pada tahun 2002, 90% pengusaha yang ada di Indonesia merupakan eksekutif yang menjalankan sebuah bisnis keluarga. Hal ini dibuktikan dengan laporan Biro Pusat Statistik 2007, yang menyebutkan bahwa sebanyak 159.000 dari 165.000 perusahaan yang ada di Indonesia merupakan bisnis keluarga yang setidaknya berkontribusi sebesar 82,44% terhadap Produk Domestik Bruto. Di tengah optimisme tersebut, APIndonesia 2009 menyebutkan bahwa sebenarnya di Indonesia kebanyakan bisnis keluarga tidak memiliki umur panjang yang disebabkan oleh transisi antar generasi yang tidak baik di mana sekitar 70% perusahaan keluarga gagal meraih kesuksesan di generasi kedua. Dalam bisnis keluarga Pemandian Air Panas, Cipanas – Cileungsing ini kegagalan transisi terjadi ketika suksesor yang ditunjuk tidak bisa mengelola bisnis dengan baik sehingga menimbulkan konflik-konflik lain diantara anggota keluarga. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dampak dari konflik internal keluarga terhadap perkembangan bisnis keluarga itu sendiri serta mencari solusi dari permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan berfokus pada pengodean data (coding) yang data nya diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Wawancara digunakan untuk memperoleh data asli dari narasumber yang berkaitan langsung dengan permasalahan sedangkan observasi dilakukan untuk memperoleh keterangan tambahan berdasarkan apa yang peneliti lihat dan rasakan di lapangan. Selanjutnya pengodean data (coding) dilakukan dengan mengolah data transkrip wawancara ke dalam kode-kode khusus yang berupa kata atau frasa pendek tetapi mampu menunjukkan pesan yang ingin disampaikan, kode-kode tersebut kemudian diberikan kategori dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik internal keluarga yang terjadi pada Bisnis Keluarga Pemandian Air Panas, Cipanas – Cileungsing ternyata menimbulkan beberapa permasalahan besar yang memengaruhi perkembangan bisnis. Yang pertama adalah keterbatasan modal perusahaan yang diakibatkan oleh penggunaan pendapatan perusahaan untuk kepentingan anggota keluarga, yang kedua adalah fasilitas yang tidak berkembang selama lima tahun terakhir, yang ketiga sistem perekrutan karyawan yang tidak profesional. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan musyawarah dan kompromi untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan di dalam keluarga sedangkan untuk kepentingan bisnis dengan menerapkan sistem manajemen bisnis yang jelas dan membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang.