digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Evi Maryanti
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Evi Maryanti
PUBLIC Latifa Noor

COVER Evi Maryanti
EMBARGO  2025-03-02 

BAB1 Evi Maryanti
EMBARGO  2025-03-02 

BAB2 Evi Maryanti
EMBARGO  2025-03-02 

BAB3 Evi Maryanti
EMBARGO  2025-03-02 

BAB4 Evi Maryanti
EMBARGO  2025-03-02 

BAB5 Evi Maryanti
EMBARGO  2025-03-02 

Gambar cadas (“Rock Art”) merupakan salah satu cara berkomunikasi manusia prasejarah yang dilukiskan pada media dinding batuan dengan berbagai imaji dan warna. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan gambar cadas, yang tersebar mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Gambar cadas tersebut memiliki ragam rona warna yang cukup luas, antara lain warna merah, merah gelap, ungu, hitam, coklat, kuning, dan putih. Rona pigmen yang berbeda-beda tersebut diduga terkait dengan periode atau masa penggambarannya, perbedaan bahan baku, dan teknik pembuatan pigmen. Penelitian mengenai material pigmen pada gambar cadas di Indonesia belum banyak dilakukan, khususnya pada pigmen hitam dan coklat. Pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai karakteristik sifat fisikokimia dari pigmen gambar cadas yang berasal dari kawasan Sangkulirang dan Muna. Analisis sifat fisikokimia pada pigmen gambar cadas dilakukan dengan menggunakan berbegai metode karakterisasi berbasis mikroskopi (mikroskop optik, SEM), spektroskopi (FTIR, Raman, EDS, dan XANES), fluoresensi (XRF), dan difraksi (synchrotron-XRD). Modifikasi berbagai metode tersebut digunakan untuk mendapatkan gambaran mengenai morfologi permukaan sampel, ukuran partikel, komponen dan komposisi senyawa anorganik maupun organik, struktur kristal, ikatan kimia, sifat dan lingkungan kimia dari material pigmen gambar cadas. Sampel pigmen yang dianalisis sifat fisikokimia dari kawasan Sangkulirang diambil dari gambar cadas dengan pigmen merah, ungu, dan hitam yang terdapat di Gua Jufri, Lubang Suud, Lubang Stefanus, dan Gua Bloyot. Sedangkan untuk kawasan Muna, sampel pigmen diambil dari beberapa gambar dengan pigmen coklat kekuningan, coklat tua, merah dan hitam. Sampel pigmen tersebut diambil dari Gua Kabori, Metanduno, Pominsa, dan Kaghofighofine. Hasil karakterisasi dengan berbagai instrument tersebut di atas menunjukkan bahwa sampel pigmen merah, ungu, dan hitam dari Gua Jufri, Lubang Suud, dan Lubang Stefanus merupakan senyawa hematit (?-Fe2O3) yang memiliki morfologi partikel berupa gumpalan (agregat). Adapun pigmen hitam dari Gua Bloyot menunjukkan adanya campuran hematit dan karbon sebagai komponen utama pigmen. Perbedaan rona warna pada sampel pigmen merah, ungu, dan hitam di situs Gua Jufri, Lubang Suud, dan Lubang Stefanus disebabkan oleh perbedaan komposisi kimia, konsentrasi, kristalinitas, dan ukuran partikel dari hematit. Adapun perubahan warna merah hematit menjadi ungu dan hitam diasumsikan terjadi akibat adanya pemanasan suhu tinggi yang menyebabkan terjadinya distorsi simetri koordinasi oktahedral menuju simetri tetrahedral pada struktur hematit. Hasil karakterisasi pada sampel pigmen coklat kekuningan dan coklat tua dari Gua Kabori, Metanduno, dan Pominsa menunjukkan adanya fasa hematit, goetit (?-FeOOH), dan kuarsa sebagai komponen material pigmen. Sedangkan sampel pigmen merah dari Gua Pominsa mengindikasikan kandungan hematit dan kuarsa sebagai komponen bahan pigmen. Selanjutnya, pigmen hitam dari Gua Kaghofighofine menunjukkan kandungan karbon yang berasal dari arang sebagai bahan pigmen dengan morfologi partikel berbentuk serpihan memanjang. Perbedaan rona coklat yang dihasilkan pada pigmen gambar cadas di kawasan Muna disebabkan oleh perbedaan komposisi kimia dan perbedaan konsentrasi dari komponen utama material pigmen. Perbedaan karakter sifat fisikokimia yang ditunjukkan oleh sampel pigmen pada gambar cadas yang berasal dari kawasan Sangkulirang dan Muna memberikan indikasi bahwa material pigmen yang digunakan di kedua kawasan situs gambar prasejarah ini berasal dari bahan atau material yang berbeda.