digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rani Rahmadiyani
PUBLIC Dewi Supryati

Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 23,529 jiwa atau setara dengan tiga jiwa meninggal dunia per jam. Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia adalah karena faktor kelalaian manusia saat mengemudi. Kelalaian manusia saat mengemudi dapat dicegah dengan memunculkan intensi untuk tidak melakukan perilaku yang membahayakan pada saat mengemudi, dan salah satunya adalah mengemudi dalam kondisi mengantuk. Dengan demikian penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan model intensi mengemudi dalam kondisi mengantuk sebagai upaya untuk mencegah kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei online menggunakan kuesioner dengan responden berjumlah 214 orang. Metode convenience sampling digunakan untuk memilih responden yang pernah mengemudikan kendaraan roda empat. Kuesioner terdiri 45 item pertanyaan, sembilan pertanyaan terkait demografi dan 36 pertanyaan yang dikembangkan dari Theory of Planned Behavior (TPB) dan Health Belief Model (HBM), tiga konstruk dari TPB, yaitu attitude (enam item), subjective norm (empat item), perceived behavior control (delapan item), dan lima konstruk dari HBM, yaitu perceived barriers (tiga item), perceived benefit (dua item), perceived severity (tiga item), cues to action (delapan item), dan intention to behavior (dua item). Penelitian ini menggunakan skala Likert 1 hingga 5 dan metode Partial Least Squares (PLS-SEM) yang digunakan untuk menganalisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 79% responden pernah mengemudi dalam kondisi mengantuk, dan 32% pernah hampir celaka saat mengemudi dalam kondisi mengantuk. Alasan responden mengemudi dalam kondisi mengantuk adalah keinginan untuk tiba di tempat tujuan dengan cepat, tidak menemukan tempat istirahat yang memadai, ketidaksadaran akan kantuk, dan kondisi badan tidak fit. Sikap, kontrol perilaku yang dirasakan, dan hambatan yang dirasakan dengan nilai R2= 0.559, Q2= 0.376, dan SRMR = 0.076 dapat dikatakan mampu memprediksi intensi mengemudi dalam kondisi mengantuk dengan cukup baik.