Menjaga kesehatan kulit sangat penting bagi manusia. Kulit sehat salah satunya ditandai dengan nilai
pH kulit pada rentang 4,5-5,8. Nilai pH kulit dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen, seperti
jumlah keringat berlebih yang menyebabkan pH meningkat atau kandungan dalam produk kulit yang
menyebabkan pH kulit mnenurun. Jika pH kulit tidak berada dalam rentang yang normal, akibatnya kulit
akan kering atau mudah timbul infeksi pada kulit. Minyak biji kelor mengandung asam lemak yang
berfungsi sebagai bahan emolien dengan fungsi skin barrier. Struktur pada sistem kristal cair memberi
sifat proteksi, menghidrasi dan stabilitas yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan
karakteristik pada minyak biji kelor dan hasil evaluasi pada formulasi sediaan krim LC yang mengandung
minyak biji kelor. Pada minyak biji kelor dilakukan penentuan densitas, kandungan asam lemak, dan
aktivitas antioksidan menggunakan metoe DPPH. Pembuatan krim kristal cair dilakukan berdasarkan
optimasi pengembangan formula LC ekstrak daun dan minyak biji kelor pada penelitian sebelumnya.
Sediaan yang telah dibuat dievaluasi dengan menguji pH sediaan, daya sebar, aktivitas antioksidan, dan
dilakukan karakterisasi sediaan menggunakan mikroskop polarisasi. Sediaan diuji kepada 10 relawan
menggunakan skin-pH-meter. Minyak biji kelor pada formulasi krim LC memiliki densitas 0,914 ± 0,03
g/mL, nilai IC50 sebesar 56 ± 4,39 µg/mL, dan kandungan asam oleat tinggi sebesar 70,2-75,43%. Pada
sediaan LC terbentuk pola maltese crosses. Sediaan memiliki nilai pH 6,83 ± 0,21, daya sebar sebesar
7,22 ± 0,63 cm, dan nilai IC50 sebesar 49,35 ± 5,83 µg/mL. Sediaan yang diaplikasikan pada kulit relawan
selama 6 minggu menyebabkan pH kulit meningkat mendekati pH 5.