digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wirandika Mayzzani Hadiana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Energi dari matahari adalah energi yang berlimpah dan tersedia secara cuma-cuma di alam semesta ini, untuk memanfaatkan energi ini kita perlu bantuan dari material paling berlimpah di Bumi yaitu pasir. Pemanfaatan energi surya sebagai salah satu sumber energi terbarukan sedang menjadi perhatian penting di seluruh dunia. Dalam energi surya, radiasi matahari diubah menjadi arus listrik dengan menggunakan panel surya yang bahan bakunya terbuat dari bahan semikonduktor. Bahan semikonduktor yang biasa digunakan dan mudah diperoleh adalah silikon. Keterdapatan silikon di alam jarang ditemukan dalam bentuk bebasnya, namun dapat dijumpai dalam bentuk senyawa silika (SiO2) pada mineral kuarsa. Sumberdaya pasir kuarsa di Indonesia melimpah, namun pemanfaatan pasir kuarsa sebagai bahan baku panel surya masih belum terlalu masif. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi pasir kuarsa di daerah Kalimantan Tengah serta kemungkinan pemanfaatannya sebagai bahan baku panel surya. Karakterisasi pasir kuarsa dilakukan menggunakan analisis Scanning Electron Microscope (SEM), X-Ray Fluorescence (XRF), dan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Spesifikasi pasir kuarsa sebagai bahan baku panel surya adalah memiliki kandungan silicon dioxide ? 99,7%, iron oxide ? 85 ppm, titanium oxide ? 140 ppm, dan alumunium oxide ? 500 ppm. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, sampel pasir kuarsa di daerah Bangka memiliki kandungan silicon dioxide 97.91%–99,14%, iron oxide 6005-8864 ppm, titanium oxide 168.5-3603 ppm, dan alumunium oxide 907-3212 ppm. Dengan demikian, pasir kuarsa di daerah Kalimantan Tengah tidak memenuhi spesifikasi sebagai bahan baku panel surya. Pasir kuarsa di daerah Kalimantan Tengah masih berpotensi sebagai bahan baku panel surya, namun dibutuhkan proses pemurnian lebih lanjut.