digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shania Ariesta
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Shania Ariesta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Shania Ariesta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Shania Ariesta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Shania Ariesta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Shania Ariesta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Shania Ariesta
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kegiatan penambangan merupakan suatu kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak bagi lingkungan. Kegiatan ini dicirikan dengan adanya aktivitas penggalian dan penimbunan yang memungkinkan mineral sulfida yang sebelumnya terkungkung dalam batuan menjadi terdedah. Kontak antara mineral sulfida dengan oksigen dan air akan menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi yang menghasilkan air asam tambang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terbentuknya air asam tambang adalah dengan mencampurkan material yang berpotensi membentuk asam (PAF/Potentially Acid Forming) dengan material yang tidak berpotensi membentuk asam (NAF/Non-Acid Forming). Pada penelitian ini dilakukan uji pencampuran antara material PAF dengan material fly ash (FA) sebagai material NAF. Pengujian yang dilakukan meliputi uji fisik, uji mineralogi dan unsur, uji statik, dan uji kinetik. Uji kinetik dilakukan dengan metode free draining column leach test (FDCLT) dengan perbandingan PAF:FA adalah 1:1, 1:1,5 dan 1:2. Berdasarkan hasil uji fisik dan uji statik, material fly ash didominasi oleh ukuran clay dengan NAPP -29,41 kgH2SO4/ton batuan dengan pH pasta 10,27 dan NAG pH>4,5 sehingga bersifat NAF. Sedangkan material PAF memiliki NAPP 42,37 kgH2SO4/ton batuan dengan pH pasta 2,48 dan NAG pH< 4,5. Hal ini didukung oleh hasil uji mineralogi dan unsur dimana material fly ash tersusun atas mineral yang bersifat alkalin dan material PAF tersusun atas dominan mineral sulfida seperti pirit. Berdasarkan skenario pencampuran yang telah dilakukan, skenario pencampuran PAF:FA 1:2 lebih efektif dalam mencegah terbentuknya air asam tambang. Hal ini dikarenakan semakin banyak jumlah fly ash yang digunakan maka logam alkali yang tersedia semakin tinggi sehingga kapasitas penetralnya akan semakin besar yang menyebabkan terjadinya peningkatan pH pada air lindian.