Pegagan (Centella asiatica L.), atau dikenal juga sebagai Gotu kola adalah tanaman
obat herbal yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama ratusan
tahun dan terbukti secara ilmiah efektif dalam membantu mengobati berbagai
kondisi dermatologis. Oleh karena itu, tanaman tersebut sangat populer saat ini
untuk digunakan sebagai bahan baku kosmetik ataupun produk perawatan kulit
(skincare). Asiatikosida dan madekasosida merupakan komponen utama yang
terkandung dalam pegagan. Kedua senyawa tersebutlah yang berperan penting dan
banyak digunakan dalam produk kecantikan. Namun, bahan baku produk tersebut
umumnya terbatas dan relatif mahal. Selain masalah kelimpahan senyawa, metode
pemisahan konvensional yang biasa digunakan juga dianggap kurang efisien dan
tidak ramah lingkungan sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari metode
alternatif lain yang dapat memisahkan dan memurnikan asiatikosida dan
madekasosida serta dapat ditingkatkan untuk skala industri. Pemisahan dan
pemurnian asiatikosida dan madekasosida dilakukan menggunakan HPLC
preparatif dan resin makropori. Identifikasi senyawa menggunakan UPLC dan
Spektroskopi Massa Triplequadropole (MS/MS). Persentase perolehan kembali
asiatikosida dan madekasosida yang dipisahkan dengan menggunakan HPLC
preparatif secara berturut-turut adalah 41,95% dan 28,38%. Sedangkan dengan
menggunakan resin makropori diperoleh nilai kapasitas adsorpsi untuk senyawa
asiatikosida dan madekasosida secara berturut-turut sebesar 8,1 mg/g resin kering
dan 5,25 mg/g resin kering. Pemisahan asiatikosida dan madekasosida berhasil
dilakukan menggunakan HPLC Preparatif. Sedangkan untuk pemisahan dengan
resin makropori, pengujian adsorpsi dan desorpsi statik menunjukkan resin PAD
900 lebih baik daripada PAD 610.