digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Diah Astari Salam
PUBLIC yana mulyana

Pegagan (Centella asiatica L.), atau dikenal juga sebagai Gotu kola adalah tanaman obat herbal yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama ratusan tahun dan terbukti secara ilmiah efektif dalam membantu mengobati berbagai kondisi dermatologis. Oleh karena itu, tanaman tersebut sangat populer saat ini untuk digunakan sebagai bahan baku kosmetik ataupun produk perawatan kulit (skincare). Asiatikosida dan madekasosida merupakan komponen utama yang terkandung dalam pegagan. Kedua senyawa tersebutlah yang berperan penting dan banyak digunakan dalam produk kecantikan. Namun, bahan baku produk tersebut umumnya terbatas dan relatif mahal. Selain masalah kelimpahan senyawa, metode pemisahan konvensional yang biasa digunakan juga dianggap kurang efisien dan tidak ramah lingkungan sehingga penelitian ini bertujuan untuk mencari metode alternatif lain yang dapat memisahkan dan memurnikan asiatikosida dan madekasosida serta dapat ditingkatkan untuk skala industri. Pemisahan dan pemurnian asiatikosida dan madekasosida dilakukan menggunakan HPLC preparatif dan resin makropori. Identifikasi senyawa menggunakan UPLC dan Spektroskopi Massa Triplequadropole (MS/MS). Persentase perolehan kembali asiatikosida dan madekasosida yang dipisahkan dengan menggunakan HPLC preparatif secara berturut-turut adalah 41,95% dan 28,38%. Sedangkan dengan menggunakan resin makropori diperoleh nilai kapasitas adsorpsi untuk senyawa asiatikosida dan madekasosida secara berturut-turut sebesar 8,1 mg/g resin kering dan 5,25 mg/g resin kering. Pemisahan asiatikosida dan madekasosida berhasil dilakukan menggunakan HPLC Preparatif. Sedangkan untuk pemisahan dengan resin makropori, pengujian adsorpsi dan desorpsi statik menunjukkan resin PAD 900 lebih baik daripada PAD 610.