digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Novi Pangestuti
PUBLIC yana mulyana

Petai (Parkia speciosa) merupakan salah satu tumbuhan khas yang tumbuh di Indonesia dan dapat digunakan sebagai sumber antioksidan. Pada penelitian ini, digunakan limbah kulit petai sebagai bioreduktor dalam sintesis hijau nanopartikel perak. Kulit petai yang sudah dirajang dan dikeringkan kemudian dimaserasi dalam pelarut air selama 2 jam. Larutan ekstrak yang sudah disaring direaksikan dengan larutan AgNO3 dan dilakukan pengadukan ketika mereaksikan. Campuran kemudian dimicrowave dan diinkubasi selama 15 menit. Dalam sintesis nanopartikel, optimasi dilakukan dalam berbagai kondisi, seperti variasi konsentrasi AgNO3, konsentrasi ekstrak, perbandingan larutan AgNO3 dan ekstrak, daya dan waktu microwave, serta variasi pH. Nanopartikel yang sudah terbentuk, kemudian dikarakterisasi menggunakan spektrofotometri UVVis, Particle Size Analyzer (PSA), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Transmission Electron Microscopy (TEM). Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa kondisi optimal untuk sintesis nanopartikel perak yaitu pada konsentrasi AgNO3 7 mM, konsentrasi ekstrak 7%, perbandingan 1:1 (v/v), daya microwave 200 Watt dengan waktu 120 detik serta kondisi basa pH 9. Hasil karakteriasi nanopartikel menunjukkan bahwa nanopartikel yang terbentuk berbentuk bulat atau spheric, ukuran rata-rata 58,6 nm dengan PI 0,280. Hasil IC50 pengujian aktivitas antioksidan didapatkan nilai IC50 vitamin C, larutan AgNO3, larutan ekstrak dan larutan nanopartikel perak secara berturutturut yaitu 13,92 µg/mL; 55,246 µg/mL; 38,9807 µg/mL; dan 47,728 µg/mL.