digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afif Alhadi
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Afif Alhadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Afif Alhadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Afif Alhadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Afif Alhadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Afif Alhadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Afif Alhadi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki berbagai keunggulan dari letak geografis dan sumber dayanya. Berdasarkan hal tersebut, untuk mempermudah konektivitas antar pulau dan meningkatkan pemanfaat potensi maritim, diperlukan upaya pengembangan industri perkapalan. Kapal yang merupakan moda transportasi laut memiliki resiko yang cukup tinggi untuk terserang korosi, terlebih pada bagian lambung kapal. Paduan aluminium 5083 (AA5083) merupakan salah satu paduan aluminium yang dapat digunakan sebagai lambung kapal karena memiliki ketahanan korosi yang tinggi, ringan, workability yang baik dan dapat didaur ulang Akan tetapi, pada keadaan tertentu aluminium dapat mengalami korosi akibat serangan ion klorida dan fenomena Microbiologically Influenced Corrosion (MIC). Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh kehadiran bakteri pereduksi sulfat (SRB) Serratia rubidaea strain SKC-11pada proses biokorosi paduan aluminium 5083 (AA5083) di medium air laut yang berasal dari Pantai Santolo, Jawa Barat. Serangkaian percobaan yang dilakukan diawali dengan preparasi spesimen. Spesimen yang telah dipotong menjadi ukuran 50 mm x 20 mm dan 10 mm x 10 mm kemudian diamplas menggunakan kertas karbida grit 80-2000, kemudian disterilkan dengan alkohol. Khusus untuk pengujian elektrokimia sebelum diamplas dan diberi alkohol, spesimen yang telah dipotong lalu dihubungkan dengan kabel menggunakan copper tape lalu di-mounting. Preparasi air laut sebagai medium, air laut disaring terlebih dahulu dan diikuti dengan sterilisasi menggunakan autoklaf. Kemudian, inokulasi bakteri Serratia rubidaea strain SKC- 11 dilakukan pada medium Luria Bertani (LB) modifikasi dengan waktu inkubasi selama 1 hari 8 jam, sesuai hasil percobaan kurva tumbuh. Perendaman spesimen dilakukan pada media air laut steril dan media air laut steril yang ditambahkan bakteri selama rentang waktu 7, 14, 30, dan 40 hari. Pengamatan dilakukan untuk menentukan pengaruhnya terhadap laju korosi, potensial korosi, rapat arus korosi, tahanan polarisasi, dan permukaan spesimen yang terkorosi. Dengan metode uji perendaman, didapat bahwa laju korosi rata-rata berdasarkan hasil uji hasil uji perendaman bahwa hari ke-7 dan 14 didapatkan hasil yang hampir sama antara medium air laut steril dan medium yang mengandung bakteri Serratia rubidaea strain SKC-11, sementara itu pada hari ke-30 terjadi kenaikan signifikan pada perendaman dengan medium air laut yang mengandung bakteri yaitu sebesar 0,1832 mm/tahun, hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan AA5083 di medium air laut steril sebesar 0,1508 mm/tahun. Bersadarkan hasil uji EIS didapatkan Tahanan polarisasi paduan AA5083 di medium air laut yang mengandung bakteri Serratia rubidaea strain SKC-11 hingga hari ke-3 memiliki nilai Rp yang lebih tingi dibandingkan dengan perendaman medium air laut steril. Hasil berbeda didapatkan pada perendaman hari ke-7 dan 14 dimana Rp pada perendaman dengan medium air laut steril yaitu 18683 ?.cm2 dan 13640 ?.cm2, hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan AA5083 di medium air laut yang terdapat bakteri yaitu 13800 ?.cm2 dan 7290 ?.cm2. Berdasarkan hasil uji polarisasi, di medium air laut yang mengandung bakteri Serratia rubidaea strain SKC-11 pada hari ke-14 meningkat signifikan yaitu sebesar 0,4960 mm/tahun dan hasil tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan medium air laut steril sebesar 0,2425 mm/tahun. Analisis Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive Spectroscopy Mapping (SEM-EDS mapping) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan adanya lapisan biofilm dan aktivitas metabolism bakteri pada permukaan AA5083 yang direndam pada medium air laut yang mengandung bakteri Serratia rubidaea strain SKC-11 yang membuktikan terjadinya proses biokorosi.