Perkembangan teknologi sensor di era modern ini sudah sangat pesat dengan
berbagai penemuan dan pengembangan yang dilakukan oleh para ahli. Biosensor
elektrokimia merupakan salah satu jenis sensor yang paling banyak diteliti dan
dikembangkan karena mereka menawarkan keuntungan dari batas deteksi rendah,
sensitivitas dan spesifitas yang baik, struktur yang sederhana, dan pengoperasian
yang mudah. Biosensor elektrokimia bekerja dengan prinsip tiga elektroda, yang
bentuk awalnya sangat besar dan tidak praktis. Screen-Printed Carbon Electrode
(SPCE) hadir untuk mengatasi masalah tersebut dan sudah banyak diproduksi oleh
komersial dan industri, namun untuk prospek yang lebih ekonomis banyak pihak
membuat SPCE sendiri.
Dalam penelitian kali ini, telah dilakukan pembuatan SPCE dengan menggunakan
tiga jenis substrat yang berbeda: Polyethylene Terephthalate (PET), Polyvinyl
Chloride (PVC), dan Printed Circuit Board (PCB) dari tahap desain, fabrikasi
hingga evaluasi. Tahap desain dan fabrikasi adalah tahap yang dilakukan dalam
pembuatan fisik SPCE: Desain menggunakan software grafis dan pencetakan
lapisan SPCE (dasar, elektroda kerja, elektroda bantu, elektroda referensi). Tahap
evaluasi merupakan tahap pengujian SPCE hasil fabrikasi berupa pengujian
resistansi SPCE, pengujian elektroda referensi, pengukuran elektrokimia
menggunakan metode Cyclic Voltammetry (CV) dan Differential Pulse
Voltammetry (DPV), serta pengujian performa sensor dengan melihat variasi scan
rate dan stabilitas penambahan siklus. Tahap evaluasi ini juga merupakan tahap
untuk mengoptimasi kegagalan yang terjadi dengan agar SPCE dapat melakukan
performa yang lebih baik.
Perbandingan dari substrat yang digunakan untuk dilihat substrat terbaik yang dapat
dikembangkan sebagai substrat SPCE sebagai bioelektrokimia dilakukan dalam
penelitian ini, SPCE sebagai sensor bioelektrokimia juga telah dicari nilai rentang
linear serta sensitivitas agar pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan