Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang banyak
dialami masyarakat. Salah satu terapi untuk hipertensi yaitu menggunakan inhibitor Angiotensin
Converting Enzyme (ACE). Obat inhibitor ACE yang beredar saat ini, masih memiliki beberapa
permasalahan, seperti adanya kompleks gejala dan efek samping serius. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan inhibitor ACE yang lebih baik. Dalam pengembangan senyawa inhibitor ACE, perlu
dilakukan pemilihan kandidat senyawa pemandu terbaik untuk meminimalkan kegagalan
pengembangan. Salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan metode
komputasi berdasarkan hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA). Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan suatu model HKSA yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
mendesain inhibitor ACE baru dan untuk memprediksi potensi aktivitas suatu senyawa sebagai
inhibitor ACE. Penelitian ini dilakukan dengan metode in silico, yang memanfaatkan simulasi
komputer dan basis data. Data dikumpulkan dari basis data yang diperoleh dari hasil penelitian
sebelumnya, yang diakses secara daring di internet. Model HKSA yang terbaik adalah Log(1/IC50) =
?35,134 + 1,606(Log P) + 0,265(Log P
2
) ? 0,159(MR) + 0,001(MR2
) + 0,066(PSA) ? 0,0002(PSA2
) +
0,646(DM) ? 0,078(DM2
) ? 180,449(HOMO) ? 255,887(HOMO2
) ? 47,508(LUMO) + 224,355(LUMO
2
).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang diperoleh dengan metode regresi nonlinear
dengan enam deskriptor molekul, hasil prediksi mendekati data eksperimental, parameter statistik
yang baik, dan plot residual yang acak adalah model yang paling baik.