digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Interaksi sosial pada masa pandemi merupakan hal yang cukup sulit untuk dilakukan. Meskipun begitu, teknologi memberikan kemudahan dalam akses berkomunikasi. Salah satu aplikasi yang sering digunakan mahasiswa dalam mencari pasangan maupun teman adalah aplikasi kencan. Akan tetapi, aplikasi yang ada saat ini kurang memberi ruang untuk mahasiswa. Salah satu kekurangannya yaitu aplikasi tersebut tidak sesuai dengan nilai budaya Indonesia–budaya ketimuran. Budaya barat lebih menghargai individualisme, sebaliknya budaya timur cenderung lebih kolektivis. Sehingga, terdapat masalah desain interaksi yaitu selain mencari pasangan, kurangnya desain interaksi untuk mencari teman serta tidak adanya cara untuk bersosialisasi dalam kelompok. Selain itu, walaupun aplikasi pertemanan sudah banyak beredar seperti Line dan Discord, akan tetapi desain interaksi dan konsep swipe tidak diterapkan pada aplikasi tersebut. Konsep swipe merupakan konsep yang menarik, dapat dilihat dari sejarah dimana Tinder mengubah lanskap basis pengguna seluruh industri. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu dilakukan perancangan desain interaksi bagi pengembangan aplikasi pertemanan dan kencan di kalangan mahasiswa. Aplikasi perlu dikembangkan dalam basis mobile, agar menjadi lebih fleksibel dan nyaman untuk diakses oleh pengguna mahasiswa. Perancangan juga perlu dilakukan dengan metode User-Centered Design dikarenakan aplikasi dibuat berdasarkan kebutuhan dari pengguna. Perancangan dilakukan dengan dua tahapan, yaitu prototipe low-fidelity dan high-fidelity. Usability testing dilakukan untuk menguji usability goals, yaitu having good utility dan user experience goals, yaitu helpful dan pleasurable. Hasil menunjukkan prototipe mencapai seluruh goals dengan parameter completion rate sebesar 100%, Single Ease Question (SEQ) dengan nilai 6,98 dari 7, IMI dengan sub skala interest / enjoyment dengan nilai 6,5 dari 7, dan IMI dengan sub skala value / usefulness sebesar 6,2 dari 7. Berdasarkan perolehan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa usability dan user experience goals yang ingin dipenuhi sudah tercapai.