Perpustakaan Digital ITB

Bandung merupakan kota wisata dengan panorama pegunungan di sekitarnya yang menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar kota, bahkan dari luar negeri. Namun, kota Bandung terkenal dengan lalu lintas dan polusi udaranya. Di sinilah kereta gantung berperan. Kereta gantung adalah bentuk transportasi yang tidak menggunakan jalan raya. Ini adalah keuntungan besar, karena dapat membantu memecahkan banyak masalah yang disebabkan oleh kemacetan lalu lintas, polusi, dan kecelakaan. Dalam tugas akhir ini, perhitungan kebutuhan daya untuk sistem kereta gantung melalui fisika dan mekanika fluida dilakukan dengan mempertimbangkan gaya hambat aerodinamis, energi potensial dan gesekan guling. Selain itu, memanfaatkan Matlab untuk mengkodekan tegangan maksimum untuk pemilihan jenis dan ukuran kabel melalui bantuan analisis numerik. Desain D mengacu pada desain kait dari Hanover, Jerman, memiliki faktor keamanan tertinggi karena desain kurva menyebabkan tegangan didistribusikan lebih merata di seluruh permukaannya dibandingkan dengan desain lain dengan sudut tajam sehingga lebih rentan terhadap kerusakan. Penampang melintang yang optimal untuk pengait adalah berbentuk bowtie karena kegagalan yang menyebabkan tegangan pada pengait adalah tegangan lengkung, dan bentuk dasi kupu-kupu cenderung sesuai dengan profil tegangan yang disebabkan oleh tegangan lengkung. Kecepatan ideal untuk sistem kereta gantung adalah empat m/s dengan kapasitas penumpang 10 orang per kabin dan total kebutuhan daya 70,80 kW untuk sistem kereta gantung Bandung Utara. Tali kawat baja 6x19 galvanis dengan IWRC dipilih untuk jenis kabel karena sifatnya yang tahan karat dan keseimbangan antara kekuatan dan fleksibilitas.