digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Catherine Vania Zerlina
PUBLIC yana mulyana

Ekstrak Phyllanthus niruri (P. niruri) digunakan sebagai kargo dalam formula nanopartikel kitosan sebagai co-adjuvant untuk meningkatkan respon imun terhadap antigen HbsAg yang diberikan secara oral. Namun, sistem nanopartikel ternyata memiliki karakteristik reproductive toxicity terhadap sel Sertoli dan proses spermatogenesis pada tikus. Mekanisme internalisasi nanopartikel ke dalam sel (mekanisme intraseluler) dan lokalisasinya di dalam sel adalah faktor kunci dalam menentukan karakteristik sitotoksisitas nanopartikel. Oleh sebab itu, studi mekanisme intraseluler dan kemampuan endosomal escape dari nanopartikel kitosan dilakukan untuk melengkapi informasi mengenai mekanisme reproductive toxicity yang ditimbulkan. Hasil penelitian menunjukkan nanopartikel kitosan terinternalisasi ke sel Sertoli tikus melalui jalur makropinositosis dan endositosis clathrin-dependent. Nanopartikel kitosan berhasil mengalami endosomal escape setelah satu jam dan mengalami peningkatan endosomal escape yang signifikan setelah lima jam pada kondisi inkubasi dengan serum. Di sisin lain, penghantaran agen terapi menuju intrasel seringkali tidak optimal karena penjeratan dan degradasi agen terapi dalam jalur endolisosomal sebelum sampai ke targetnya. Masalah ini dapat teratasi jika agen terapi mampu keluar dari vesikel endolisosom atau mengalami endosomal escape. Oleh sebab itu, kajian pustaka mengenai mekanisme dan berbagai agen yang dapat menginduksi endosomal escape dilakukan. Endosomal escape dapat terjadi melalui enam mekanisme berbeda. Mekanisme endosomal escape pada virus ber-envelope dan tanpa envelope menjadi inspirasi dalam pengembangan agen endosomal escape. Agen endosomal escape dapat dikelompokkan menjadi agen berbasis peptida dan nonpeptida. Karakteristik umum dan modifikasi peptida endosomal escape yang berhasil dirumuskan dapat menjadi panduan dalam pengembangan peptida endosomal escape di masa mendatang.